Advertisement
BI DIY Proyeksikan Inflasi 0,25-0,70 Persen Secara Bulanan
Ilustrasi inflasi - ekonomi / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DIY memproyeksikan inflasi secara bulanan akan naik di kisaran 0,25-0,70 persen month to month (mtm), dari bulan Maret lalu 0,60%. Kepala BI DIY, Budiharto Setyawan mengharapkan agar tidak sampai 0,70%.
"Range inflasi 0,25-0,70 persen [mtm] kami harap jangan sampai 0,70," katanya ditemui di Kantor BI, Kamis (27/4/2023).
Dia menjelaskan di momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) secara siklus memang akan terjadi kenaikan harga. Baik barang, jasa, hingga tiket karena permintaan melonjak.
BACA JUGA: Libur Lebaran di Jogja Sekarang Lebih Sepi, Dinas Pariwisata Evaluasi
Advertisement
Harga pangan berdasarkan pemantauan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di seluruh Kabupaten/Kota relatif stabil. Diharapkan inflasi bulan ini tidak terlalu tinggi.
"Pengumuman tanggal 2 dari BPS, misalnya naik karena tadi ada dari sisi transportasi naik, dari sisi jasa naik, kami harap ada imbangannya dari sisi komoditas pangan strategis tidak terlalu tinggi. Jadi kalau terjadi inflasi juga kami harap gak terlalu tinggi," jelasnya.
Sementara itu, Kaprodi S3 Ilmu Ekonomi FEB UGM, Catur Sugiyanto menyampaikan sumber inflasi khususnya yang berasal dari makanan, minuman, transportasi dan jasa-jasa pribadi masih dalam batas wajar. Justru akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.
"Naiknya harga terutama disebabkan oleh naiknya permintaan. Apabila produksi barang-barang ini lancar, maka justru pertumbuhan akan terjadi di sektor makanan, minuman, transportasi dan jasa-jasa pribadi," ungkapnya.
Kenaikan konsumsi saat puasa dan datangnya wisatawan nusantara saat libur Lebaran menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di DIY. Diperkirakan kondisi ini tidak hanya berlangsung sesaat.
Sebab Juni, Juli, Agustus memasuki masa liburan, ujian masuk sekolah dan perguruan tinggi. Masa ini akan mendorong datangnya wisatawan nusantara, dimana sebagian karena kebutuhan pendidikan.
"Sementara wisatawan mancanegara diprediksi semakin banyak mengingat masa libur summer di Eropa dan Amerika. Oleh karena itu, sektor hotel, restoran, makanan, jasa pribadi [salon, rekreasi, dan sebagainya] mestinya bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi DIY [yang juga sumber inflasi]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
Advertisement
Pencurian di SD Negeri Ciren Bantul, Pelaku Gasak Peralatan Elektronik
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Disperindag Kesulitan Cegah Baju Impor Bekas Ilegal Masuk DIY
- Hyundai Siap Garap Proyek Mobil Nasional Indonesia Berbasis Listrik
- Pakar UMY Bilang Pelarangan Thrifting Butuh Masa Transisi
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Turun, UBS dan Galeri24 Naik
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Menguat
Advertisement
Advertisement



