Advertisement
KPPU DIY Klaim Tak Ada Spekulan Pangan saat Ramadan hingga Lebaran 2023
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil VII DIY menyebut tidak ditemukan spekulan pangan sepanjang ramadan hingga Lebaran 2023. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kajian Advokasi KPPU Kanwil VII Yogyakarta, M. Sinta Hapsari.
Dia menjelaskan berdasarkan hasil pantauan, harga komoditas pangan tidak mengalami lonjakan signifikan, bahkan saat kebutuhan sedang tinggi. Harga dikatakan wajar jika lonjakan tidak lebih dari 10%. Dalam memantau harga, menurutnya KPPU juga berkoordinasi dengan dinas terkait di DIY.
Advertisement
"Harga stabil kayak gula pasir, tepung terigu. Kan permintaan sedang tinggi-tingginya. Minyak goreng juga melimpah, mencukupi harga stabil. Alhamdulillah gak ada yang nakal-nakal," katanya Rabu, (3/5/2023).
Dia menyebut komoditas yang harganya naik cukup tinggi hampir 10% adalah bawang merah dan bawang putih di Jawa Tengah (Jateng). Namun karena belum melebihi 10% masih dikatakan stabil. "Di Jogja juga bawang merah naik tapi kecil, masih wajar karena permintaan naik banyak yang masak," tuturnya.
BACA JUGA: Peringatan untuk Pemerintah! El Nino Bisa Mengancam Stok Pangan Tanah Air
Pemantauan harga oleh KPPU dilakukan setiap pekan. Namun saat momen puasa menjelang lebaran semakin diintensifkan hampir setiap hari. Sehingga jika ada gejolak sedikit saja di pasar maka akan langsung terdeteksi.
"Jadi jangan ada yang nakal karena selalu kami pantau. Pasti ketemu kalau ada yang nakal. Kalau ada perilaku seperti itu pasti pedagang mau naikkan omzet."
Jika masih ragu dengan strategi dagang yang dilakukan, menurutnya bisa langsung datang ke KPPU untuk konsultasi. Sehingga bisa tahu apakah strateginya melanggar atau tidak.
"Kalau was-was datang ke KPPU saja, konsultasi. Misal strategi dagang seperti ini melanggar gak, daripada kami sidak ke pasar kami temui," ucapnya.
Sebelum Ramadan
Meski sepanjang ramadan dan Lebaran 2023 pasokan dan harga pangan dinyatakan aman, namun KPPU sempat menemukan praktik tying atau membeli satu produk dengan syarat membeli produk lain. Terjadi di Kota Jogja, namun sudah berhasil diselesaikan sebelum menyebar.
Perusahaan yang bersangkutan langsung dipanggil dan diberi pengertian bahwa perilaku tersebut tidak benar. Ia menyebut perilaku semacam ini terjadi untuk memenuhi target penjualan.
"Waktu itu [Ramadan dan Lebaran 2023] gula, sempat agak susah. Misal pesan 1 kg dapatnya 1/2 kg. Dengan produk kopi. Sudah aman dan perusahaan punya itikad baik, melakukan evaluasi, turun ke lapangan dan memberikan feedback bahwa ini tidak akan terjadi lagi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
- Regulasi UMP 2026 Masih Disusun, Menaker Pastikan Libatkan Buruh
- Lampung Jadi Kandidat Lokasi Pabrik Etanol Toyota di Indonesia
- Prabowo: Kemiskinan dan Pengangguran Turun ke Level Terendah
Advertisement
Kasus Kecelakaan Kerja Tinggi, BPJS Ketenagakerjaan Fokus Pencegahan
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Lampung Jadi Kandidat Lokasi Pabrik Etanol Toyota di Indonesia
- Pemerintah Akui Efisiensi Investasi RI Masih Kalah dari Vietnam
- Indonesia Surplus 4 Juta Ton Beras, Tak Lakukan Impor Tahun Ini
- Regulasi UMP 2026 Masih Disusun, Menaker Pastikan Libatkan Buruh
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
- HIPPI Gelar Rakernas 2025 di Jogja, Bahas Kedaulatan Ekonomi
- Harga Emas Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini, 29 Oktober
Advertisement
Advertisement



