Advertisement
Dilantik Jadi Gubernur BI, Perry Warjiyo Beberkan 7 Kebijakan 5 Tahun ke Depan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perry Warjiyo resmi dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Syarifuddin, Rabu (24/5/2023). Perry dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk masa jabatan periode kedua, yakni 2023-2028. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 38/P/2023 tanggal 5 Mei 2023, Perry Warjiyo telah diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia.
“Saya bersumpah bahwa saya akan melaksanakan tugas dan kewajiban Gubernur Bank Indonesia dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan rasa tanggung jawab. Saya bersumpah bahwa saya akan setia terhadap negara, konstitusi, dan haluan negara,” kata Perry saat menyampaikan sumpah jabatannya di Mahkamah Agung, Rabu (24/5/2023).
BACA JUGA : Dilantik Hari Ini, Berikut Profil Perry Warjiyo, Gubernur Bank
Usai mengucapkan sumpah jabatannya, Perry menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh lapisan masyarakat dan para mitra strategis yang telah memberikan dukungan.
“InsyaAllah kita terus bersinergi membangun Indonesia, membangun negara untuk 5 tahun ke depan. Mohon doa restu dan mohon dukungan, doa selalu bagi kami di Bank Indonesia,” katanya kepada wartawan.
Perry menyampaikan bahwa selama periode pertama dia menjabat sebagai Gubernur BI, telah banyak capaian yang telah disumbang oleh BI, termasuk menyelamatkan Indonesia dari krisis global, krisis pandemi Covid-19.
Hal ini, kata Perry, tentunya didukung oleh sinergi yang erat dengan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kuat. Untuk masa kepemmpinannya di BI untuk 5 tahun ke depan, Perry mengatakan terdapat 7 kebijakan yang akan terus difokuskan.
BACA JUGA : Harta Kekayaan Perry Warjiyo Naik Puluhan Miliar sejak
Pertama, memperkuat bauran dan sinergitas kebijakan BI dengan pemerintah untuk menstabilkan ekonomi dan memajukan pertumbuhan ekonomi. Kedua, implementasi UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) untuk penguatan kelembagaan BI, termasuk koordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan koordinasi bilateral dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ketiga, mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung ekonomi keuangan digital, termasuk kerja sama regional dan global di bidang digitalisasi sistem pembayaran, juga termasuk Rupiah Digital. “Keempat, dukungan BI untuk hilirisasi, serta kelima [dukungan] untuk inklusi dan ekonomi keuangan hijau, itu terus kami perkuat,” jelas Perry.
Keenam, kontribusi BI bersama pemerintah untuk kerja sama internasional. Ketujuh, penguatan kelembagaan dan kepemimpinan di BI. “Area fokus tersebut akan diterapkan melalui 12 program strategis yang selama ini sudah ada dan akan diperkuat untuk ke depan dalam strategic business plan kami yang sudah disusun untuk 5 tahun ke depan,” tutur Perry.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Waspada Investasi Tutup 6.000 Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong
- Serangan Siber BSI Celahnya Ternyata dari Komputer yang Sudah Usang
- Long Weekend, PHRI DIY: Kenaikan Wisatawan Tak Signifikan
- Uang yang Beredar di Indonesia pada April Capai Rp8.350,4 Triliun
- 8 Calon Dewan Komisioner OJK, Yuk Cek Profilnya di Sini
Advertisement

Kasus Pembunuhan Pengusaha Morgan Onggowijoyo, Terdakwa Bantah Merencanakan
Advertisement

Punya Nyali? Coba Kunjungi Destinasi Wisata Jembatan Kaca Terbesar di Dunia Ini
Advertisement
Berita Populer
- Kabar Gembira! Sepanjang Tahun Ini Kunjungan Turis Asing ke DIY Terus Meningkat
- Hati-Hati! Ini Daftar Pegadaian Berizin dan Tidak Berizin di DIY
- DPR dan Pemerintah Sepakat Naikkan Target Rasio Perpajakan 2024
- Kemenkeu Temukan Praktik Monopoli Bank BUMN untuk Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
- Kadin: Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Tidak Akan Menanjak
- Pangan Salah Satu Penyebab Inflasi, Ini Upaya Disperindag DIY Stabilkan Harga
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kian Murah, Ini Rinciannya
Advertisement
Advertisement