Advertisement
Penyalahgunaan Tanah Kas Desa Sudah Ditindak, Bisnis Properti Bakal Sehat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY mengapresiasi langkah pemerintah provinsi (Pemprov) DIY yang menindak tegas penyalahgunaan tanah kas desa (TKD) untuk hunian. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur.
Menurutnya penutupan beberapa hunian yang berdiri di atas TKD akan menumbuhkan bisnis properti yang sehat, khususnya bagi REI.
Advertisement
"Ya kami apresiasi ini, karena tentu untuk menumbuhkan bisnis properti yang sehat," ucapnya beberapa hari lalu selepas membuka pameran properti bertajuk Amazing REI Property Expo 2023 di Atrium Plaza Malioboro.
Ilham mengatakan konsumen juga perlu teredukasi saat membeli hunian. Khususnya terkait risiko apabila investasi pada tempat yang salah. "Konsumen juga harus diedukasi supaya konsumen bisa memahami adanya risiko-risiko," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan khusus anggota REI sejauh ini tidak ada yang membangun hunian di atas tanah kas desa. Anggota telah diedukasi agar berinvestasi di tanah-tanah yang diperuntukan untuk kepemilikan.
Baca juga: Pemprov Beberkan Alasan Kuat Tanah Kas Desa Tak Boleh Dijadikan Hunian
"Skema proyek kami adalah kepemilikan, jadi untuk keamanan investasi tentunya kenyamanan dalam hunian," lanjutnya.
Tanah kas desa, kata Ilham, pada dasarnya memang tidak diperuntukkan sebagai hunian. Sepengetahuannya TKD bisa dikembangkan untuk lokasi-lokasi komunal.
"Bagi masyarakat tempat berkumpul, tempat bermain, tempat bersosialisasi, tentu kalau dikurangi untuk hunian, masyarakat tidak mendapatkan haknya."
Sebelumnya, Kepala Biro Hukum Setda DIY, Adi Bayu Kristanto menyampaikan regulasi terkait tanah kas desa selama ini melarang pendirian hunian untuk menghindari sengketa pertanahan. Menurut Bayu, apabila di tanah tersebut didirikan hunian maka ada potensi timbul sengketa pertanahan. "Menurut saya, persoalannya banyak sekali kalau dijadikan tempat tinggal. Itu [larangan TKD didirikan hunian] mencegah sengketa pertanahan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 19/2024 dan Sinergi Kementerian Bakal Percepat Pengembangan Industri Gim RI
- Aturan Impor dalam Permendag Nomor 36 Ditunda
- Harga Cabai Mahal, Mendag: Indonesia Butuh Sistem Tanam yang Tidak Terpengaruh Cuaca
- Pelaku Industri Sebut Aturan Baru Kripto OJK Wujud Komitmen OJK Kembangkan Teknologi Keuangan RI
- Daop 6 Yogyakarta Batalkan 4 Perjalanan KA Imbas Banjir di Semarang
Advertisement
Stok dan Aksi Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Selasa 19 Maret 2024
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Satgas PASTI Blokir Aplikasi BBH dan Smart Wallet yang Terindikasi Melakukan Penipuan
- Bapanas Jamin Ketersediaan Stok Beras dengan Terapkan Kebijakan Ini
- Mendag Sebut Harga Telur dan Daging Ayam Masih Mahal Karena Ini
- Mendag Beri Komentar Tak Terduga Soal Migrasi TikTok-Tokopedia yang Sarat Politik
- Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja untuk Penuhi Stok Lebaran 2024
- Aturan Diumumkan Sore Ini, Buruh Tuntut THR Dibayar Penuh
- PHRI DIY Sebut Peminat Buka Bersama di Hotel Menurun
Advertisement
Advertisement