Advertisement
Kinerja Industri Jasa Keuangan Jateng & DIY Masih Tumbuh Positif

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah (Jateng) dan DIY mencatat kinerja industri jasa keuangan pada Mei 2023 masih tumbuh positif. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Sumarjono.
Dia menjelaskan kinerja aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan kredit perbankan di Jateng masih tumbuh positif, masing-masing 7,74%, 5,70%, dan 7,39% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun untuk DIY kinerja pertumbuhan aset, DPK dan kredit perbankan tumbuh masing-masing 4,68%, 4,23%, dan 8,62% yoy.
Advertisement
BACA JUGA : Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen
Penyaluran kredit perbankan kepada UMKM di Jateng mencapai 49,17% dan DIY mencapai 48,74%, di atas nasional sebesar 20,92%. Masing-masing tumbuh 10,57% yoy dan 4,49% yoy. Porsi penyaluran kredit ini telah melampaui arahan Presiden sebesar 30% di tahun 2024.
"Saat ini perekonomian Jateng tumbuh 5,04% yoy, sedangkan DIY tumbuh 5,31% yoy. Pertumbuhan ini di atas nasional yang tumbuh 5,03% yoy," ucapnya dalam acara Journalist Class Angkatan 6 di Royal Ambarrukmo, Senin (26/6/2023).
Untuk sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB), per 9 Maret 2023, OJK mencatat ada 102 Fintech berizin dan terdaftar. Di Jateng kredit Fintech telah mencapai Rp42 triliun dengan pertumbuhan 57,22% yoy.
"Sedangkan di DIY kredit Fintech mencapai Rp7,34 miliar dengan pertumbuhan 80,36% yoy. Pertumbuhan pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) di Jateng masih terkontraksi 2,62% yoy, dengan NPF terjaga di 2,28% yoy," katanya.
Di DIY permbiayaan PP tumbuh 8,97% dengan NPF yang masih terjaga sebesar 2,01%. Premi asuransi di Jateng tumbuh 7,11% yoy dan klaim tumbuh 5,83% yoy. Sedangkan premi di DIY tumbuh 4,38% yoy. Aset bersih dana pensiun di Jateng tumbuh 7,15% yoy dan investasi sebesar 6,6% yoy.
"Sedangkan aset dana pensiun di DIY tumbuh 37,44% yoy dan investasi tumbuh 32,93% yoy. Jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Jateng yang sebanyak 118, terbanyak secara nasional dengan aset Rp636 miliar, dan secara porsi 42,01%. Sedangkan di DIY terdapat 6 BWM dengan total aset 25,52%."
BACA JUGA : PLN Kembali Cetak Kinerja Keuangan Terbaik Sepanjang
Pertumbuhan positif di sektor jasa keuangan ini perlu dibarengi dengan kewaspadaan masyarakat pada modus penipuan, seperti sniffing dan Pinjol ilegal. Sniffing merupakan tindakan kejahatan penyadapan oleh hacker, sedangkan Pinjol ilegal akan memberikan bunga yang sangat tinggi dan mengambil data yang ada di handphone konsumen.
"Sampai 31 Mei 2023, Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY menerima 421 pengaduan baik melalui surat maupun Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK),” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement

Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Tenaga Kerja 1,6 Juta Orang Diprediksi Bisa Terserap ke Koperasi Merah Putih
- Distribusi LPG 3 Kg Bakal Diawasi Badan Khusus
- Wakil Menteri Koperasi Tuding IMF Jadi Penyebab Tumbangnya Koperasi Unit Desa
- Pertumbuhan Kredit dan Tabungan di Bank Syariah Melambat
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
Advertisement