Advertisement
Harga Rumah Subsidi Naik, Karyawan Bergaji Standar UMR Bisa Beli?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Mulai bulan ini, pemerintah telah menaikkan harga rumah subsidi. Untuk di DIY, harga rumah bersubsidi naik menjadi kisaran Rp162 juta per unit dari sebelumnya Rp150,5 juta. Lalu apakah pekerja dengan gaji UMR masih bisa beli rumah?
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan dari sisi kemampuan masyarakat, tentu sudah dihitung oleh pemerintah. Misalnya masyarakat dengan pendapatan setara Upah Miminum Regional (UMR). "Ini tetap bisa, sudah dihitung. Hanya saja mungkin tenornya diperpanjang. Kalau enggak salah, saat ini 15 tahun, [jadi berapa tahun nantinya] itu bank yang bisa menghitung," ucapnya, Rabu (12/7/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan, hitung-hitungan kredit adalah 40%-50% dari pendapatan. Jika pendapatan UMR Rp2,1 juta maka sekitar Rp1 juta bisa digunakan untuk mencicil.
BACA JUGA: Tanah di Jogja Terlalu Mahal, REI DIY Berharap Harga Rumah Subsidi Naik Lebih Tinggi Lagi
Itulah sebabnya, meski terjadi kenaikan harga, menurut dia sebenarnya tidak begitu berdampak pada penurunan daya beli secara signifikan, sepanjang skemanya mengikuti yang telah diatur oleh pemerintah.
"Kan ada namanya bantuan subsidi uang muka masih disediakan Kemenkeu [Kementerian Keuangan] saya lupa. Dulu nilainya Rp4 juta. Katakanlah Rp4 juta dengan uang muka Rp5 juta masyarakat cukup mengeluarkan Rp1 juta mendapatkan rumah dengan angsuran kurang lebih Rp1 juta," kata Ilham.
Dia menjelaskan sampai semester I/2023 penjualan rumah subsidi anggota REI DIY adalah sekitar 50-75 unit. Setiap tahun penjualan ditargetkan bisa mencapai 200 unit.
Untuk saat ini, kata dia, penjualan rumah subsidi di DIY paling banyak di Gunungkidul dengan persentase di atas 50%. "Siapa tahu di semester 2 lebih banyak, biasanya lebih banyak hampir tercapai. [kenaikan ini] di sisi produsen ya jadi lebih menggembirakan ya. Saya lihat kenaikan ini mengikuti inflasi selama kurang lebih empat tahun terakumulasi dari Rp150,5 juta menjadi Rp162 juta," ujar dia.
Sebelumnya, Sekretaris DPD REI DIY, Ngatijan Suryo Sutiarso mensyukuri kenaikan harga rumah subsidi tahun ini di kisaran 7%-8% dari harga semula. "Di DIY, pada 2022 lalu harga rumah bersubsidi Rp150,5 juta kini naik jadi Rp162 juta. Sebenarnya kenaikan harga rumah di DIY ini sangat ditunggu-tunggu pengembang rumah subsidi," ucapnya.
Hanya saja, khusus di DIY, kata Ngatijan, memang masih cukup sulit untuk merealisasikan perumahan subsidi. Kendala yang dihadapi adalah tingginya harga tanah.
Dia mengatakan harga tanah yang layak untuk rumah subsidi kurang dari Rp200.000 per meter persegi. "Paling bisa direalisasikan di Kulonprogo, Gunungkidul, dan Bantul Selatan. Selain harga tanah, sekarang juga tingginya harga material dan tenaga yang mendorong harga rumah subsidi perlu dinaikan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengecer Boleh Berjualan Lagi, Pemda DIY Pastikan Stok dan Harga LPG 3 Kg Stabil
- Per Januari 2025, Piutang 10 Ribu UMKM Telah Dihapus Pemerintah
- BPS Mencatat Harga Beras Eceran Makin Mahal, Tembus Rp14.616 per Kilogram
- Pameran Properti REI DIY Rumah Harga Rp500 Juta-Rp750 Juta Paling Laris
- Aptrindo Jateng DIY Minta Pengemudi Truk Diminta Kurangi Kecepatan di Jalan Tol Berlubang
Advertisement
Waspada! BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat, Petir Disertai Angin Kencang di Bantul dan Gunungkidul Malam Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penasihat Khusus Presiden Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Nasional Bisa di Atas 5 Persen
- Rayakan Valentine Romantis di The Rich Jogja Hotel
- Naik Lagi, Harga Emas Antam Kini Rp1.663.000 per Gram
- Potensi Ekspor 2025, Apindo DIY: Optimis tapi Tetap Waspada Kebijakan Trump
- Ekonom UGM Menilai Efisiensi Anggaran Harus Dilakukan Secara Cermat
- Empat IKM Asal Sleman Ikuti Pameran INACRAFT di Jakarta, Jadi Peluang Kenalkan Produk Lokal
- Ekonomi DIY 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement