Advertisement
BPS Catat Kemiskinan DIY Turun, Ini Tanggapan Pemda DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat persentase penduduk miskin pada Maret 2023 di posisi 11,04%. Dibandingkan September 2022 mengalami penurunan 0,45 persen poin dan jika dibandingkan Maret 2022 turun 0,30 persen poin dimana posisi Maret 2022 sebesar 11,34%.
Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Tri Saktiyana mengatakan adanya perbaikan penanganan kemiskinan di wilayah DIY.
Advertisement
BACA JUGA : Kemiskinan di DIY Berangsur-angsur Menurun, Ini Datanya
"Penurunan ini tentunya didukung dari sinergitas dan kepedulian lintas sektor yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di DIY, Kabupaten/Kota, Pemerintah Kapanewon/ Kemantren, Pemerintah Kalurahan/Kelurahan,masyarakat, CSR dan lembaga-lembaga lain," ucapnya, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya persentase penduduk miskin DIY akan terus diupayakan turun. Upaya pengentasan kemiskinan, kata Tri, bisa dilihat dari penurunan persentase penduduk miskin. "Upaya Pemda DIY dalam mengentaskan rakyat dari kemiskinan patut mendapatkan apresiasi."
Dia menjelaskan target persentase kemiskinan di DIY 2023 sebesar 10,66%. Tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY 2022-2027. DIY optimis target tersebut dapat tercapai di 2023 dan tercapai di akhir periode 2027.
Lebih lanjut dia mengatakan, meski rata-rata angka kemiskinan di DIY masih di atas rata-rata angka kemiskinan nasional, namun jika dilihat dari 10 tahun terakhir (2012-2022), DIY mengalami penurunan tertinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa.
"Total penurunan di DIY selama 10 tahun terakhir adalah -4,39%, selanjutnya berurutan adalah Jawa Tengah -4,36%, Jawa Timur -2,91%, Jawa Barat -2,11%, Banten +0,39% dan DKI Jakarta +0,92%."
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan secara nasional ada 16 provinsi dengan persentase penduduk miskin di atas rata-rata nasional dan 18 provinsi di bawah rata-rata nasional.
"Dan secara nasional ada 27 provinsi yang mengalami penurunan kemiskinan, salah satunya DIY. Sehingga dengan penurunan ini DIY Maret 2023 posisinya ada pada nomor 14 dari urutan terbesar ke terkecil dibandingkan September 2022 untuk posisi Maret," ucapnya.
BACA JUGA : Ribuan Warga Miskin Ekstrem di Kota Jogja Diduga
Garis kemiskinan DIY pada Maret 2023 sebesar Rp573.022 per kapita per bulan atau meningkat 3,93% dibandingkan September 2022 besarnya Rp551.342 per kapita per bulan. Garis kemiskinan DIY lebih tinggi dari nasional Rp550.458 per kapita per bulan.
"Jadi garis kemiskinan DIY lebih tinggi dari nasional. Garis kemiskinan makanan tercatat Rp414.480 per kapita per bulan. Sedangkan non makanan Rp158.542 per kapita per bulan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement