Advertisement
Kredit Macet Pinjol Turun, Ketahui Penyebabnya..

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau kualitas pendanaan di industri financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending alias pinjaman online (pinjol).
Adapun per Juni 2023, tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) atau tingkat kredit macet mencapai 3,29 persen. Rasio ini turun jika dibandingkan dengan posisi Mei 2023 yang berada di level 3,36 persen.
Advertisement
Alhasil, rasio tingkat keberhasilan 90 hari (TKB90) secara agregat di fintech P2P lending mencapai 96,71 persen pada Juni 2023.
Direktur Pengawasan Financial Technology (Fintech) OJK Tris Yulianta menuturkan bahwa perubahan rasio TWP90 pada Juni 2023 masih dalam kondisi yang baik. Pasalnya, perubahan tingkat pinjaman macet di fintech P2P lending merupakan hal yang selalu dinamis.
Baca juga: Anggaran Terbatas, DIY Masih Kekurangan Lampu Jalan
“Beberapa faktor terkait dengan perubahan tingkat pinjaman macet di antaranya kemampuan platform memfasilitasi penyaluran dana sehingga dapat memengaruhi outstanding pendanaan dan besarnya pendanaan yang masuk dalam periode macet,” kata Tris kepada Bisnis, Selasa (1/8/2023).
Selain itu, Tris menambahkan bahwa kualitas credit scoring kepada calon penerima pinjaman, kualitas proses collection pinjaman yang sedang berjalan, hingga banyaknya kerja sama dengan ekosistem seperti penyediaan fasilitas asuransi kredit dan lainnya juga menjadi faktor perubahan tingkat pinjaman macet di fintech P2P lending.
“OJK meminta penyelenggara P2P lending untuk dapat melakukan publikasi data kualitas pinjaman tersebut dalam rangka transparansi dan perlindungan konsumen,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Bertemu 1.000 Kiai, Anies-Cak Imin Optimistis Menang di Tapal Kuda Jatim
- Lereng Gunung Orak-arik Trenggalek Terbakar, Pemadaman Terkendala Akses Jalan
- Percobaan Pencurian dan Penusukan, Penjaga Toko Emas di Boyolali Sempat Melawan
- Potret Serunya Lomba Tarik Lokomotif Seberat 80 Ton di KAI Daop 6 Yogyakarta
Berita Pilihan
- BP Tapera Salurkan Pembiayaan Rumah FLPP Rp17,24 Triliun untuk 33 Provinsi
- Bank Mandiri Siap Penuhi Ketentuan Pemblokiran Rekening Judi Online
- Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini, dari Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg
- Pertumbuhan Ekonomi RI Menguat, Tekstil Negara Maju Serbu Pasar Domestik
- Kembangkan Wisata Halal, Jumlah Hotel Syariah di Indonesia Naik 500%
Advertisement

Apiku, Komunitas Bentukan Bawaslu Kulonprogo untuk Pengawasan Pemilu
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Karyawan Bank Gunakan Uang Nasabah untuk Bayar Utang, Forex dan Judi, Ini Kronologinya
- Mau Buka Usaha? Simak 10 Tips Sederhana Merancang Rencana Bisnis yang Sukses
- Perwakilan TikTok Indonesia Klaim 7 Juta Kreator Kehilangan Pendapatan
- Gelar Makan Malam & Fashion Show, Swiss-Belboutique Kenalkan Chadis Rooftop untuk Event Berkelas
- Dipantau Khusus! Ini 17 Kode Huruf Emiten Bermasalah Bagi Saham
- Resesi Dikhawatirkan Jokowi dan Sri Mulyani Tak Terbukti, Ini Alasannya
- Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian Turun Rp6000 Menjadi Rp1.093 Juta per Gram
Advertisement
Advertisement