Advertisement
Pertalite Bakal Dihapus, Pertamina Matangkan Usulan BBM Pengganti

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pertamina Patra Niaga menegaskan usulan soal penghapusan BBM oktan RON 90 atau Pertalite pada tahun depan masih dalam pembahasan.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan perseroan belum menyampaikan hasil kajian internal tersebut ke pemerintah. Irto mengatakan Pertamina masih mematangkan rencana pergantian produk BBM oktan rendah tersebut menjadi Pertamax Green 92. “Masih dalam kajian, nanti akan diusulkan dulu ke regulator,” kata Irto saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).
Advertisement
Pertamax Green 92 rencanannya jadi lini produk bensin ramah lingkungan dari Pertamina. Hasil bauran bensin dengan kandungan 7 persen turunan tetes tebu itu rencanannya didorong dapat menggantikan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP).
Di sisi lain pada sisi komersial, Pertamina akan mendorong Pertamax 95 hasil campuran etanol 8 persen serta Pertamax Turbo.
Adapun, produk Pertamax Green 92 diharapkan dapat beredar di tengah masyarakat sebanyak 32,68 juta kiloliter (KL) pada tahun depan. Dengan asumsi bauran 7 persen, etanol yang dibutuhkan saat itu diperkirakan mencapai 2,29 juta KL.
Sementara itu, pada tahun yang sama, produksi Pertamax Green 95 diperkirakan dapat mencapai 62.231 KL dengan serapan etanol sebesar 4.978 KL.
BACA JUGA: Produsen Bersedia Suplai Etanol untuk BBM Asal Harga Beli Sesuai Keekonomian
Kendati demikian, Irto menegaskan, perseroannya belum rampung untuk mematangkan usulan produk Pertamax Green 92, pengganti Pertalite tersebut. “Setelah kajian lengkap, pasti akan dikoordinasikan dulu dengan pemerintah,” ujarnya.
Sebelumnya,Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan pemerintah masih mempelajari usulan Pertamina untuk menghapus BBM oktan paling rendah RON 90 atau Pertalite tahun depan. “[Bensin ditambah etanol] bagus, [biayanya] naik siapa yang mau bayar,” kata Arifin saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Arifin menuturkan biaya produksi bensin atau gasoline belakangan makin tinggi seiring dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia beberapa tahun terakhir.
Kendati demikian, dia menilai positif usulan yang disampaikan Pertamina untuk meningkatkan bauran etanol pada produk bensin minimal Oktan 92, Pertamax tersebut. Menurut dia, inisiatif itu bisa menekan gas buang dari sektor transportasi secara signifikan. “Ini kan gini kita mau cari jenis BBM yang ramah lingkungan ya, kalau octane number-nya makin tinggi kan makin bagus bisa mengurangi [emisi] Nox dan Sox,” tuturnya.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Surati Sri Sultan, Orang Tua Siswa SMP di Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Rocketindo: Lebih dari Sekadar Marketing Agency, Penyedia Layanan Omni Channel yang Mendorong Kesuksesan Brand di Indonesia
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
Advertisement