Advertisement
Antisipasi Gagal Panen akibat Kekeringan, Petani Didorong Ikut Asuransi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mendorong petani untuk ikut asuransi sebagai langkah antisipasi pada potensi gagal panen akibat kekeringan. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Sugeng Purwanto menyampaikan saat ini baru sekitar 10%-20% petani yang ikut asuransi.
Menurutnya dengan ikut asuransi jika terjadi puso atau gagal panen petani bisa mendapatkan kompensasi dari klaim asuransinya. Hanya dengan membayar sekitar Rp34.000 per hektare bisa mendapatkan klaim sekitar Rp6 juta. Namun kesadaran ini belum tinggi.
Advertisement
"Kami belum banyak persentasenya mungkin total yang ada baru 10%-20%, dan kami galakkan terus untuk mereka sadar ikut asuransi," katanya, Senin (11/9/2023).
Di DIY wilayah yang paling sering mengalami kekeringan selama lima tahun terakhir adalah Gunungkidul. Oleh karena itu beberapa langkah antisipatif dilakukan.
Seperti, memetakan daerah-daerah rawan kekeringan dan memantau kondisi iklim harian sesuai informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejak panen raya Maret-April dilakukan percepatan tanam terutama di lahan-lahan tadah hujan.
BACA JUGA: 21 Kapanewon Berstatus Awas Kekeringan Meteorologis, Ini Daftarnya
Kemudian menganjurkan petani padi dengan varietas yang toleran kekeringan, berkoordinasi dengan instansi terkait baik Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas PU.
"Mengimbau petani untuk ikut asuransi pertanian AUTP [Asuransi Usaha Tani Padi], mengoptimalkan Brigade Perlindungan Tanaman dan Brigade Alsintan, dan pemantauan intensif terhadap OPT [Organisme Pengganggu Tanaman] dan wilayah-wilayah rawan kekeringan," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan sejauh ini belum ada laporan kekeringan dari Kabupaten. Monitoring ke lokasi-lokasi yang kerap dilanda kekeringan juga telah dilakukan.
"Di lapangan secara umum memang kekeringan, dalam arti kekurangan air itu sudah mulai kelihatan, cuma permasalahanya kami bahkan sampai akhir Oktober masih ada panen di beberapa lokasi yang dimungkinkan. Sehingga kalau ditinjau dari permasalahan kekeringan terkait dengan penyediaan pangan, sampai saat ini masih aman."
Sebelumnya, Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana menyatakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah bersiap dengan menyediakan pompa-pompa air.
Sehingga jika terjadi El Nino dan debit air berkurang, pompa air ini bisa dimanfaatkan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan air pertanian. Selain itu, menurutnya Dinas Pertanian juga telah merubah varietas benih padi yang ditanam, agar lebih tahan pada tanah kering.
"Untuk El Nino Dinas Pertanian telah menyediakan cukup pompa-pompa air, sehingga kalau debit air berkurang asal ada airnya di situ bisa dinaikkan. Juga merubah varietas benih padi yang ditanam," katanya.
Meski telah bersiap, pemerintah berharap agar El Nino tidak terjadi. "Ini masih suatu prediksi tapi kami siapkan yang terburuk, tetapi dengan harapan yang terbaik," lanjutnya.
Sedangkan stok beras di Gudang Bulog DIY, menurut dia, masih cukup memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun. Dia optimis pasokan beras akan aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Bertemu 1.000 Kiai, Anies-Cak Imin Optimistis Menang di Tapal Kuda Jatim
- Lereng Gunung Orak-arik Trenggalek Terbakar, Pemadaman Terkendala Akses Jalan
- Percobaan Pencurian dan Penusukan, Penjaga Toko Emas di Boyolali Sempat Melawan
- Potret Serunya Lomba Tarik Lokomotif Seberat 80 Ton di KAI Daop 6 Yogyakarta
Berita Pilihan
- BP Tapera Salurkan Pembiayaan Rumah FLPP Rp17,24 Triliun untuk 33 Provinsi
- Bank Mandiri Siap Penuhi Ketentuan Pemblokiran Rekening Judi Online
- Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini, dari Ukuran 0,5 Gram hingga 1 Kg
- Pertumbuhan Ekonomi RI Menguat, Tekstil Negara Maju Serbu Pasar Domestik
- Kembangkan Wisata Halal, Jumlah Hotel Syariah di Indonesia Naik 500%
Advertisement

Apiku, Komunitas Bentukan Bawaslu Kulonprogo untuk Pengawasan Pemilu
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Karyawan Bank Gunakan Uang Nasabah untuk Bayar Utang, Forex dan Judi, Ini Kronologinya
- Mau Buka Usaha? Simak 10 Tips Sederhana Merancang Rencana Bisnis yang Sukses
- Perwakilan TikTok Indonesia Klaim 7 Juta Kreator Kehilangan Pendapatan
- Gelar Makan Malam & Fashion Show, Swiss-Belboutique Kenalkan Chadis Rooftop untuk Event Berkelas
- Dipantau Khusus! Ini 17 Kode Huruf Emiten Bermasalah Bagi Saham
- Resesi Dikhawatirkan Jokowi dan Sri Mulyani Tak Terbukti, Ini Alasannya
- Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian Turun Rp6000 Menjadi Rp1.093 Juta per Gram
Advertisement
Advertisement