Advertisement
Tak Perlu Panic Buying, Stok Beras tetap Tersedia
Ilustrasi pedagang beras - JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Meski harga harga beras belakangan ini tinggi dan saat ini DIY memasuki musim paceklik tetapi masyarakat diimbau tidak panik dan melakukan aksi borong.
Baca Juga: Kapan Harga Beras Bakal Turun? Ini Kata Bulog DIY
Advertisement
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti menyampaikan akhir tahun adalah musim paceklik. Hasil panen lebih rendah dari kebutuhan. Puncak musim panen biasanya terjadi pada Februari-Maret, sehingga di bulan tersebut harga cenderung turun.
Lalu kenaikan tinggi biasanya terjadi pada November-Desember, tetapi tahun ini berbeda, kenaikan sudah terjadi pada September. Harga secara global, kata Syam, juga naik. Stok di beberapa negara juga mengalami penurunan.
"Antisipasinya dari Bulog sudah antisipasi saat musim panen, beli ke petani kemudian disimpan. Kami enggak bisa prediksi ya, kapan akan stabil, karena sampai Desember petani-petani kita rata-rata menanam palawija, belum ada panen kecuali Bulog mengguyur beras luar negeri. Terkait impor kami tunggu kebijakan Pusat," ungkapnya, Kamis (21/9/2023).
Ia mengimbau kepada masyarakat tidak usah panik dan membeli beras dalam jumlah banyak. Sebagai konsumen yang cerdas membeli beras harus sesuai kebutuhan. Menurutnya beras masih akan tetap tersedia. "Saya imbau kepada masyarakat, enggak usah panik beli berlebihan. Beli sesuai kebutuhan, yang jelas beras ada, beras tersedia," jelasnya.
Baca Juga: Duh, Harga Beras di Gunungkidul Masih Mahal, Segini Kisarannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkab Gunungkidul Tambah Anggaran Besar untuk Bonus Atlet Berprestasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Permintaan Ayam Diprediksi Naik 10 Persen Saat Natal dan Tahun Baru
- Ekspor DIY Januari-Oktober 2025 Tembus 460 Juta Dolar AS
- Enam KEK Baru Menunggu Restu Presiden Prabowo
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, Galeri24
- Harga Cabai Rawit Tembus Rp80.750 per Kg, Telur Ikut Naik
- Ekonom Indef Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di 2026
- Subsidi LPG 3 Kg Bocor ke Warga Mampu Rp33 Triliun Lebih
Advertisement
Advertisement




