Advertisement
Bank Jateng Telah Salurkan Rp321 Miliar
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi. - JIBI/Solopos.com
Advertisement
SEMARANG—Bank Jateng telah menyalurkan dana sebesar Rp321,31 miliar atau tepatnya Rp321.310.048.775 untuk program corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sejak 2006.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi mengatakan program TJSL/CSR telah diatur dalam UU No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas.
Advertisement
“Pada Pasal 1 nomor 3 dijelaskan TJSL merupakan komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya,” ujar Herry saat menggelar acara Gathering Media Partner Bank Jateng di Semarang, Kamis (26/10/2023).
Herry menyebutkan ada empat pilar pergerakan program TJSL/CSR Bank Jateng. Keempat pilar itu yakni berasal dari dana sosial yang meliputi kemitraan maupun nonkemitraan; penyaluran bantuan dalam rangka pemulihan ekonomi daerah pascapandemi; program mitra jangka panjang; dan penyaluran bantuan program percepatan penanganan kemiskinan (PPPK).
BACA JUGA: Blora Kenalkan Bandara Ngloram saat Clossing Trilogy Bank Jateng Tour de Borobudur 2023
Sementara itu, sasaran penyaluran TJSL/CSR Bank Jateng meliputi masyarakat miskin di Jateng, pelaku UMKM, maupun masyarakat rentan miskin yang mendapat rekomendasi dari gubernur maupun bupati/wali kota di Jateng.
“Dengan pola kemitraan dan nonkemitraan dalam pengentasan kemiskinan, Bank Jateng selalu berkolaborasi dengan stakeholder agar penyaluran bantuan berjalan efektif, efisien, dan tepat sasaran. Sehingga semua dapat merasakan nilai manfaat [dari TJSL Bank Jateng] secara bersama-sama,” ujar dia.
Progam TJSL/CSR Bank Jateng, kata Herry, juga tidak hanya terfokus pada penanganan pengentasan kemiskinan, tetapi juga mencakup beberapa aspek seperti misalnya soal penanganan stunting dan rumah tidak layak huni (RTLH).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Distribusi Pupuk Subsidi di Sleman Dipantau, HET Turun 20 Persen
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- BI Optimistis Pertumbuhan Kredit 2025 Tembus 8 Persen
- Bulog Salurkan 35 Persen Minyakita Langsung ke Pengecer
- Harga Emas Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Melonjak
- Harga Emas UBS & Galeri24 Naik, Simak Update 23 Desember
- Kadin DIY Galang Dana dan Magang untuk Korban Banjir Sumatera
Advertisement
Advertisement




