Advertisement
Disperindag DIY: Stok Gula dan Beras Perlu Diwaspadai pada Akhir Tahun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyampaikan dua komoditas pangan yang perlu diwaspadai stoknya hingga akhir tahun ini adalah gula dan beras.
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan harga kulakan gula pasir sudah mulai merangkak naik.
Dia mengatakan stok gula pasir DIY tidak hanya berasal dari PT Madu Baru Madukismo saja, namun juga dari luar, sebab produksi gula dari Madu Baru dilelang. Sehingga sebagian produksinya keluar dari DIY, hanya 1/3 yang masuk ke DIY.
"Harga kulakan sudah merangkak naik untuk gula pasir, kalau saat ini kan sekitar Rp15.000 [per kg] dijualnya di tingkat konsumen, harapan kami gak ada kenaikan lagi," ucapnya, Sabtu (29/10/2023).
Kenaikan ini disebabkan oleh stok yang semakin menipis, sementara kebutuhan meningkat mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurutnya kenaikan harga ini perlu untuk diwaspadai.
"Perlu diwaspadai dan kami berusaha keras kalau pasar murah cari stok gula pasir yang kami gelontorkan ke masyarakat agar tercukupi, sehingga masyarakat bisa beli dengan harga murah di bawah harga pasar lah," paparnya.
Advertisement
BACA JUGA: Tak Hanya Beras, Pasar Murah di Sleman Untuk Tekan Harga Gula yang Makin Manis
Sementara untuk beras masih perlu diwaspadai sebab saat ini belum ada produksi. Nanum diharapkan dengan gencarnya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), operasi pasar, dan pasar murah bisa mengendalikan harga, sehingga harga beras tidak naik lagi.
"Ini sudah mulai dan kami sudah ketemu dengan Kepala Bulognya, dan sudah punya komitmen untuk menggelontorkan SPHP ke pasar-pasar untuk pemenuhan masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan harga untuk beras saat ini masih relatif terjaga di kisaran Rp13.000-14.000 per kg, sementara untuk yang premium Rp15.000-16.000 per kg. Operasi pasar dan pasar murah akan terus digencarkan.
"Setiap pasar dipenuhi, disamping ikut yang pasar murah juga. Bulog ikut dalam kegiatan pasar murah, di supermarket, ritel juga tersedia beras SPHP, beras yang dijual juga dengan HET [harga eceran tertinggi] di ritel," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Tekan Kasus DBD, Dinkes Bantul Imbau Masyarakat Gencarkan PSN
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
Advertisement
Advertisement