Advertisement

Promo November

Disperindag DIY: Stok Gula dan Beras Perlu Diwaspadai pada Akhir Tahun

Anisatul Umah
Minggu, 29 Oktober 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Disperindag DIY: Stok Gula dan Beras Perlu Diwaspadai pada Akhir Tahun Ilustrasi gula. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyampaikan dua komoditas pangan yang perlu diwaspadai stoknya hingga akhir tahun ini adalah gula dan beras.

Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti mengatakan harga kulakan gula pasir sudah mulai merangkak naik.

Dia mengatakan stok gula pasir DIY tidak hanya berasal dari PT Madu Baru Madukismo saja, namun juga dari luar, sebab produksi gula dari Madu Baru dilelang. Sehingga sebagian produksinya keluar dari DIY, hanya 1/3 yang masuk ke DIY.

"Harga kulakan sudah merangkak naik untuk gula pasir, kalau saat ini kan sekitar Rp15.000 [per kg] dijualnya di tingkat konsumen, harapan kami gak ada kenaikan lagi," ucapnya, Sabtu (29/10/2023).

Kenaikan ini disebabkan oleh stok yang semakin menipis, sementara kebutuhan meningkat mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurutnya kenaikan harga ini perlu untuk diwaspadai.

"Perlu diwaspadai dan kami berusaha keras kalau pasar murah cari stok gula pasir yang kami gelontorkan ke masyarakat agar tercukupi, sehingga masyarakat bisa beli dengan harga murah di bawah harga pasar lah," paparnya.

Advertisement

BACA JUGA: Tak Hanya Beras, Pasar Murah di Sleman Untuk Tekan Harga Gula yang Makin Manis

Sementara untuk beras masih perlu diwaspadai sebab saat ini belum ada produksi. Nanum diharapkan dengan gencarnya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), operasi pasar, dan pasar murah bisa mengendalikan harga, sehingga harga beras tidak naik lagi.

"Ini sudah mulai dan kami sudah ketemu dengan Kepala Bulognya, dan sudah punya komitmen untuk menggelontorkan SPHP ke pasar-pasar untuk pemenuhan masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan harga untuk beras saat ini masih relatif terjaga di kisaran Rp13.000-14.000 per kg, sementara untuk yang premium Rp15.000-16.000 per kg. Operasi pasar dan pasar murah akan terus digencarkan.

"Setiap pasar dipenuhi, disamping ikut yang pasar murah juga. Bulog ikut dalam kegiatan pasar murah, di supermarket, ritel juga tersedia beras SPHP, beras yang dijual juga dengan HET [harga eceran tertinggi] di ritel," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 08:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement