Advertisement
Jadi Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi DIY, Ini Tanggapan Pelaku Angkutan Pariwisata
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pertumbuhan ekonomi Triwulan III/ 2023 sebesar 4,96% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sektor transportasi turut berkontribusi positif pada perekonomian DIY.
Meski tidak masuk lima besar sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi DIY, sektor transportasi tumbuh 13,35% menyumbang 5,58% pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). "Ada beberapa kegiatan yang justru meningkat lebih cepat lagi antra lain transportasi, meningkat 13,35 persen. Kita tahu pada 2022 masih menghadapi pandemi, sehingga mobilitas penduduk masih lebih rendah dibandingkan 2023 Triwulan III," kata Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono dalam konferensi pers beberapa hari lalu.
Advertisement
Baca Juga: Dukung Trans Jogja, Angkutan Umum ke Wisata Parangtritis Akan Dibuka Kembali
Ketua Paguyuban Pelaku Angkutan Pariwisata Yogyakarta, Hantoro mengatakan kenaikan transportasi disebabkan beberapa faktor. Seperti tempat pariwisata yang sudah mulai dibuka, sekolah dan kampus yang mulai melakukan kegiatan studi, hingga kunjungan dari industri.
"Itu banyak yang gunakan jasa angkutan pariwisata, pasti saja kenaikan itu didukung dari dibukanya tempat wisata, sekolah dan kampus dan intansi sudah perjalanan dinas," ucapnya, Kamis (9/11/2023).
Baca Juga: Transportasi Publik di DIY Tak Laku, Pengamat: Persulit Akses Kendaraan Pribadi!
Menurutnya pengguna layanan transportasi tahun ini sudah lebih flat dibandingkan tahun lalu yang cenderung naik turun. Di akhir tahun akan banyak siswa, mahasiswa, dasawisma hingga pengajian yang lakukan kegiatan wisata.
"Ya sudah stabil [tahun ini] karena sudah gak ada larangan, sudah enggak ada berita omicron dan lainnya."
Baca Juga: Jadwal Keberangkatan Bus Damri Jogja-Bandara YIA, Klik di Sini
Lebih lanjut dia menyampaikan, terkait dengan tahun politik akan ada pengaruhnya. Misalnya saat sedang ada pegerakan masa mungkin transportasi akan kecipratan berkah dengan disewa. Namun di sisi lain saat kampanye jalanan akan macet dan kurang kondusif.
"Di saat pergerakan masa kepentingan pergerakan masa mungkin disewa tapi di saat kampanye seperti itu kami juga gak bisa jalan keadaan ya, juga macet dan juga gak kondusif keamanannya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
Advertisement
Sama-sama Maju di Pilkada 2024, Komunikasi Kustini Dengan Danang Disebut Masih Tejalin Baik
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Rayakan Anniversary, Regantris Hotel Malioboro Gelar Making Bed & Towel Art Competition
- Kemenparekraf Rilis Peta Jalur Wisata Berbasis Cerita Historical Trail of Joglosemar
- Jogja Jadi Tuan Rumah Archipelago International-National Housekeeping Conference 2024
- Geger Dana Nasabah BTN Hilang, OJK Turun Tangan
- Jangan Mudah Tergiur Keuntungan Fantastis! Ini 4 Ciri Investasi Bodong
- BI DIY Sebut Biaya Kuliah Berpotensi Kerek Inflasi
- Dehumidifier LEKA, Solusi Masalah Kelembapan Rumah
Advertisement
Advertisement