Advertisement
BEI: Program Inkubasi UMKM untuk Membesar & Masuk Pasar Modal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan program inkubasi untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat masuk pasar modal.
"UMKM ini kami coba inkubasi bersama agar membesar, dan ujungnya bisa go public (masuk pasar modal)," kata Kepala BEI DIY Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Jumat (10/11/2023).
Advertisement
Baca Juga: Di Jogja, Tukang Parkir Jadi Investor Pasar Modal loh
Irfan memastikan banyak manfaat yang diperoleh pelaku UMKM apabila bergabung di pasar modal sebab dengan melantai di bursa saham mereka akan mudah mendapatkan alternatif pendanaan dari pasar modal.
"Mereka bisa mendapatkan akses pendanaan dengan go public. Itu lumayan membantu untuk menumbuhkembangkan usahanya," kata dia.
Baca Juga: BEI: Ada Penambahan 9.400 Investor Pasar Modal di DIY
Selain memperoleh alternatif pendanaan yang lebih luas, menurut Irfan, merek produk mereka juga akan lebih terangkat sehingga memperluas akses pasar.
Meski demikian, dia menilai para pelaku UMKM di DIY saat ini mulai terliterasi dan memiliki minat yang tinggi terhadap pasar modal.
Tingginya minat itu, menurut Irfan, dapat dilihat dari banyaknya UMKM yang datang ke BEI DIY untuk menanyakan ihwal tahapan melantai di bursa saham.
"Setelah sosialisasi go public itu kami dibanjiri pertanyaan dan mereka datang ke kantor kami ingin tahu tahapannya seperti apa," ujar dia.
Baca Juga: Investasi Pasar Modal Jogja Capai 153.454 Investor Per Februari 2023
Untuk bisa menawarkan sebagian saham kepada publik di pasar modal, menurut Irfan, UMKM setidaknya harus memiliki legalitas berbentuk perseroan terbatas (PT), serta telah beroperasi minimal satu tahun.
BEI DIY bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY telah menjalin kerja sama dengan empat perguruan tinggi yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, dan STIE YKPN.
Melalui inkubator itu, UMKM atau perusahaan rintisan (startup) binaan empat kampus itu mendapatkan pemahaman mengenai dunia pasar modal serta mengetahui manfaat dan keuntungan melakukan IPO di pasar modal.
Berdasarkan data pengusaha yang terdaftar dalam platform pemasaran digital SiBakul yang difasilitasi Pemda DIY, jumlah UMKM di DIY saat ini mencapai sekitar 341.000. Dari jumlah tersebut, lebih dari 100.000 UMKM menjual produk sektor kuliner.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Menhub Budi Karya Ajak Masyarakat Manfaatkan Kereta Bandara YIA
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
- Tok TikTok Dilarang di AS! CEO Shou Zi Chew Bakal melawan UU Pelarangan
- Pertegas Brand Identity, GAIA Cosmo Kembali Luncurkan Seragam Baru
Advertisement
Advertisement