Advertisement

Forkom Apik BI Gelar FGD Kebijakan dan Produk BI Terkini, Ini Tujuannya

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 09 Desember 2023 - 09:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Forkom Apik BI Gelar FGD Kebijakan dan Produk BI Terkini, Ini Tujuannya Kegiatan Focused Group Discussion (FGD) dengan Kebijakan dan Produk BI Terkini pada tanggal 7/8 Desember 2023 di Hotel Sheraton Jogja. Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Departemen Komunikasi Bank Indonesia (Dekom BI) menggelar Focused Group Discussion (FGD) dengan “Kebijakan dan Produk BI Terkini” pada tanggal 7-8 Desember 2023 di Hotel Sheraton Jogja.

“Ada 40 akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi yang mengikuti FGD ini. Kegiatan ini merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dari BI," jelas Direktur Dekom BI Nita A. Muelgini di Hotel Sheraton Jogja melalui rilisnya, Sabtu (9/12/2023).

Advertisement

Nita menjelaskan ada sejumlah materi FGD yang disajikan mulai dari kebijakan pengembangan UMKM dan perlindungan konsumen, diseminasi produk hasil survei BI, kebanksentralan pasca UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). "Materi lain adalah isu editorial yang menjadi perhatian media massa nasional," ujarnya.

BACA JUGA: Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Diduga Terima Gratifikasi Rp18 Miliar

Direktur Bisnis Indonesia Hery Trianto dalam kegiatan tersebut mengangkat tentang isu dan perkembangan terkini media di Indonesia. “Dirupsi teknologi digital saat ini berdampak pada banjir informasi, semakin tipis antara yang benar dan palsu, publik cenderung skeptis dan konvergensi media," jelas Hery.

Hery menegaskan ada beberapa hal yang dibutuhkan media yang paling utama adalah keterbukaan informasi. Hal ini diperlukan agar penyampaian informasi dapat dilakukan cepat dan berbobot. "Termasuk menyampaikan Informasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kesalahan apapun bisa diterima namun kebohongan sulit diterima," katanya.

Asisten Direktur Dekom BI Henry Nosih Saturwa mengatakan selain melakukan diskusi peserta juga mengikuti kegiatan “Team Building” di Kawasan Wisata Puncak Becici, Dlingo, Bantul. Tujuannya untuk memperarat jaringan komunikasi dan “team work” diantara akademisi dan peneliti Forum APIK BI.

Pada hari kedua, kegiatan FGD dilakukan dalam tiga sesi dengan masing-masing topik yang berbeda. Sesi pertama tentang Kebijakan Pengembangan dan Perlindungan Konsumen. “Dalam pengembangan UMKM, strategi BI berfokus pada menerapkan korporatisasi, mengambangkan kapasitas dan membantu pembiayaan UMKM”, jelas Kepala Divisi, Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Kondusmen BI Sri Noerhidajati.

Selanjutnya program kerja utama adalah korporatisasi Klaster Pangan, UMKM Ekspor, UMKM Hijau, UMKM Pariwisata, dan UMKM Manufaktur. Untuk program kerja utama yang lain adalah akses keuangan UMKM, pengembangan kelompok subsisten dan pengembangan UMKM Digital.

Sesi kedua membahas topik literasi statistik, khususnya hasil survei yang dilaksanakan oleh BI. “Hasil Survei Bank Indonesia dibutuhkan dalam proses penyusunan analisis dan rekomendasi kebijakan BI”, jelas Kepala Divisi, Departemen Statistik BI Herina Prasnawaty.

Herina menjelaskan beberapa produk survei BI antara lain survei konsumen, survei penjualan eceran, survei harga property residensial primer, survei property komersial, survei perbankan, survei permintaan dan pembayaran perbankan, survei kegiatan dunia usaha dan promp manufacturing index.

BACA JUGA: Gibran Perhatikan Kesehatan Warga Lansia dan Anak lewat KIS Lansia dan Kartu Anak Sehat

"Untuk diketahui, hasil survei BI tersebut dimanfaatkan oleh lembaga lain (BPS, OECD dsb), akademisi dan peneliti, media cetak dan online," katanya.

Sesi yang ketiga membahas Kebanksentralan pasca UU No. 4 Tahun 2023 tentang PP2SK. “Menurut UU Nomor 4 Tahun 2023 UU P2SK tujuan BI adalah mencapai stabilitas nilai Rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelas Dekan BI Institute Huriah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu tugas Bank Indonesia adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan makroprudensial. Menurut Huriah, kebijakan makroprudensial diimplementasikan dengan upaya mendorong intermediasi yang seimbang, berkualitas, dan berkelanjutan; memitigasi dan mengelola risiko sistemik; serta meningkatkan inklusi ekonomi, inklusi keuangan, dan keuangan berkelanjutan.

“Kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Dekom BI bagi akademisi dan peneliti perguruan tinggi sangat bermanfaat," jelas Guru Besar UNJ dan koordinator Forkom APIK BI Haryo Kuncoro.

Menurut Haryo, kegiatan tersebut dapat meningkatkan jaringan komunikasi sehingga akademisi dan peneliti dapat berkolaborasi dalam riset, publikasi hasil riset di jurnal bereputasi dan artikel di media massa.

“Kegiatan FGD oleh Dekom BI bagi akademisi dan peneliti pada tahun depan diharapkan tetap dilaksanakan di lokasi yang berbeda," harap Dosen FBE UAJY Y. Sri Susilo salah satu anggota Forkom APIK BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Warga Tenggelam di Sungai Progo Ditemukan Mengambang di Lendah

Kulonprogo
| Senin, 28 April 2025, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement