Advertisement
Penjelasan Pakar Terkait Meningkatnya Persentase Petani Tua di DIY

Advertisement
Harianjogja.com,JOGJA—Sensus Pertanian 2023 (ST2023) BPS DIY mencatat terjadi peningkatan persentase usia petani tua selama sepuluh tahun terakhir. Petani pengelola usaha pertanian perorangan (UTP) kelompok umur 55-64 tahun pada 2023 mencapai 29,35% naik naik dari posisis 2013 sebesar 23,65%. Persentase petani usia di atas 65 tahun juga meningkat menjadi 28,32% dibandingkan 2013 sebesar 24,26%.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Fakultas Pertanian UGM, Subejo menyampaikan usia petani yang semakin tua tidak hanya terjadi di DIY, nanum juga di daerah lain. Salah satu penyebabnya adalah pertanian skala kecil kurang menguntungkan, sehingga anak muda kurang tertarik.
Advertisement
BACA JUGA : Jumlah Usaha Pertanian DIY Susut 26,18 Persen dalam 10 Tahun
Perlu ada peningkatan skala usaha misalnya dengan sistem bagi hasil. Kemudian juga jenis tanaman yang dipilih sifatnya lebih komersial seperti bunga dan padi organik yang harganya mahal 2x lipat dibandingkan padi biasa.
"Salah satu isunya kan skalanya kecil, kurang menguntungkan. Anak muda gak mau, sarjana pertanian termasuk murid-murid saya itu gak mau bertani karena kelola 1.000-2.000 meter gak menarik," ucapnya, Sabtu (9/12/2023).
Selain skala usaha, pertanian komersial juga perlu didorong dengan teknologi tinggi. Misalnya menggunakan sensor untuk mengatur air dan lainnya. Sehingga tidak semuanya dikerjakan secara manual.
"Kalau teknologi didorong dan pemerintah berikan dukungan kredit murah dan lainnya saya kira orang muda mau masuk. Kalau biasa-biasa saja seperti sekarang yang muda gak mau masuk ditinggali yang tua-tua saja, harus ada langkah progresif ke pertanian dan peternakan," lanjutnya.
Menurutnya jika sudah ada contoh pertanian komersial dengan pendapatan yang bagus maka anak muda lain akan lebih mudah tertarik. Dia mengaku sudah menemukan beberapa contoh di pesisir selatan lulusan akademi pertanian dan perguruan tinggi swasta yang menetap di desa bertani menanam cabai.
"Kalau gak komersial mereka gak mau, masih pilih pekerjaan yang menguntungkan. Harus ada langkah-langkah agar lebih komersial dan lebih menguntungkan, baik karena komoditasnya atau karena luasnya," katanya.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menyampaikan meningkatnya persentase kelompok umur petani di usia menua berkaitan dengan teknologi pertanian. Sebab mereka kurang adaptif. Saat ini ada petani milenial yang adaptif dengan teknologi, namun belum banyak.
BACA JUGA : Tampil Apik di ATC 2023, Begini Harapan Orang Tua Veda, Pembalap Muda Asal Gunungkidul
"Kalau petani milenial lebih tertarik dengan memanfaatkan teknologi atau dengan konsep lain, agro wisata. Kemajuan wisata di DIY berdasarkan data disandingkan data lain akan bisa dijadikan alat kebijakan yang lebih cocok ke depan," paparnya.
Titik beratnya adalah apakah DIY mau tetap agraris atau tidak. Bicara agraris saat ini hanya tinggal Kulonprogo dan Gunungkidul. Secara share perekonomian di atas 20% [Kulonprogo dan Gunungkidul]. Di Kota nol koma sekian persen. Artinya sektor pertanian kalah cepat dengan sektor lain."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Kamis 18 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement