Advertisement
BSI UMKM Center Yogyakarta Dorong Bisnis UMKM Naik Kelas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melalui BSI UMKM Center Yogyakarta berupaya mendorong kemajuan UMKM melalui pembinaan sehingga bisa bertransformasi dan naik kelas. Salah satu pelaku UMKM, Dani Ratrianasari mengaku merasakan langsung manfaat dari BSI UMKM Center.
Ia mulai mendirikan bisnisnya pada saat pandemi Covid-19 bernama Beanbag Sultan yang berfokus pada produksi kursi santai. Ia bercerita mulanya memutuskan bergabung dengan BSI sejak komunitas Tangan Di Atas, salah satu komunitas wirausaha terbesar di Indonesia, berkolaborasi dengan BSI UMKM Center Yogyakarta.
Advertisement
BACA JUGA: Luncurkan RDN Syariah, BSI Dorong Perkembangan Pasar Modal Syariah
"Awalnya kami membuat mini library di rumah untuk anak-anak menggunakan kursi santai. Lalu ternyata kursi santai itu diminati oleh beberapa pengunjung dan meminta untuk dibuatkan," ucapnya dalam keterangan resmi BSI, Rabu (17/01/2024).
Modal awal yang digunakan yakni Rp1,8 juta. Order pertama yang dia dapatkan sebanyak 30 kursi pada tahun 2020. Kursi buatannya banyak diminati karena bisa digunakan di segala usia dengan 13 model. Menurutnya permintaan terus meningkat dan banyak yang tertarik menjadi reseller.
Dalam perjalanannya dia mendapatkan dukungan dari BSI UMKM Center Yogyakarta, di mana pada 2022 ia ikut serta dalam berbagai kegiatan termasuk Talenta Wirausaha BSI dan Muslimpreneur Pitching Week. Sampai akhirnya bisa mendapatkan pembiayaan mikro sebesar Rp100 Juta.
"Selain mendapat pelatihan dan mendapat ilmu, kami bisa naik kelas dan mendapatkan pembiayaan dari acara Muslimpreneur Pitching Week. Di Talenta Wirausaha BSI dan Muslimpreneur Pitching Week kami merasa terdorong sampai membuat dan menampilkan presentasi sehingga kami terus termotivasi untuk berprestasi untuk lebih baik," paparnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan Beanbag Sultan telah berkembang pesat dan mampu meningkatkan produksinya hingga 150-200 kursi Beanbag per bulan. Pelanggannya kini berasal dari berbagai lapisan. Seperti hotel, restoran, dan perusahaan di seluruh Indonesia. Bahkan kini telah ekspor ke Australia sebanyak dua kali.
BACA JUGA: BSI dan Program Bakti Sosial BUMN Dukung Usaha Masyarakat Pedesaan di Jogja
"Kami melakukan pengiriman melalui perusahaan cargo besar, sehingga hal ini memungkinkan kami untuk melakukan pengiriman ke seluruh Indonesia," kata Dani.
Pasarnya telah tersebar di seluruh Indonesia melalui berbagai agen dan reseller, termasuk 10 reseller di Yogyakarta, 3 reseller di Banjarnegara, 3 reseller di Semarang, dan 1 reseller di Jakarta. Saat ini, Beanbag Sultan telah memiliki pencapaian yang stabil dalam omset bulanan yaitu berkisar antara Rp25 juta - Rp60 juta.
"BSI melalui BSI UMKM Center Yogyakarta aktif sekali memberikan pelatihan, business matching dan pitching pembiayaan seperti Muslimpreneur Pitching Week kepada UMKM seperti kami."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
- Inflasi Juni 2025 Capai 0,19 Persen, Harga Beras hingga Cabai Jadi Biang Kerok
- KAI Operasionalkan Kereta Uap Wisata KA Baru Klinthing, Ini Rute dan harga Tiketnya
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- DIY Alami Inflasi 0,23 Persen pada Juni 2025, Dipicu Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Tomat
Advertisement
Advertisement