Advertisement
Kondisi Global Bisa Memengaruhi Pasokan Kedelai di DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyampaikan kondisi global bisa memengaruhi pasokan kedelai secara nasional termasuk DIY. Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti menjelaskan secara nasional pasokan kedelai lokal baru bisa memenuhi 20% dari kebutuhan, sementara sisanya 80% dipasok dari impor.
Sehingga pasokan kedelai di Indonesia rentan terpengaruh kondisi global seperti perang dan penurunan produksi negara-negara produsen kedelai seperti Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS). Produksi kedelai dari negara tersebut saat ini turun dampak iklim global. Kemudian di AS terjadi inflasi ekonomi, sehingga upah tenaga kerja menjadi tinggi.
Advertisement
Di sisi lain permintaan dari China cukup tinggi untuk memasok industri ataupun pakan ternak. Sehingga pembeliannya meningkat cukup besar.
"Kan jadi rebutan, ini berdampak ke pasokan di Indonesia. Kemudian harga kedelai secara global mengalami kenaikan, otomatis karena kita belum bisa swasembada kedelai masih 20% [pemenuhannya]," ucapnya, Jumat (19/01/2024).
Di DIY harganya masih di kisaran Rp14.000 per kg dan sejauh ini pasokan masih aman. Keluhan saat ini adalah terkait harga sebab akan memengaruhi harga jual dari perajin.
BACA JUGA: Jelang Diterapkannya Desentralisasi Sampah, Pemkot Jogja: Kami Sangat Siap
"Jadi mau dijual berapa, kalau mahal juga laku apa enggak, selama ini pasokan enggak ada keluhan dari pengrajin atau koperasi [terkait pasokan], cuma yang dikeluhkan tingginya harga," jelasnya.
Menurutnya konsumsi kedelai yang dimakan sendiri tidak terlalu besar serapannya, yang tinggi adalah untuk olahan. Seperti pabrik tempe, gorengan, dan industri lain yang berbahan baku kedelai, termasuk susu.
Pasokan kedelai mayoritas masih dari luar DIY, meski ada juga pasokan dari Bantul dan Gunungkidul. Terkait pemasaran kedelai, kata Syam, sebenarnya tidak ada kendala, sebab banyak yang mau menampung.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Siskaeee Minta Polisi Tunda Pemeriksaan, Ini Dasarnya
Namun terkadang petani enggan menanam kedelai karena membutuhkan perhatian khusus. Berbeda dengan jagung yang begitu ditanam bisa ditinggal. "Kadang petani enggan juga karena perlu perhatian ekstra tanam kedelai."
Ketua Pusat Koperasi Tahu Tempe (Puskopti) DIY, Tri Harjono mengatakan sampai saat ini pasokan kedelai masih tercukupi, namun pembelian dari distributor dibatasi. Terkait harga menurutnya juga relatif stabil sejak pekan terakhir Desember 2023.
"Untuk sekarang perolehan kedelai sudah mulai lebih mudah. Kebutuhan tetap terpenuhi, harga relatif stabil," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Refleksi Kepemimpinan Walkot Madiun: Perkuat Ekonomi dari Sektor Wisata & UMKM
- Ayo Nobar! Videotron Susu Murni Boyolali bakal Putar Semifinal Piala Asia U-23
- PDIP Sukoharjo Segera Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, Ini Jadwalnya
- PBB Sebut Butuh 14 Tahun untuk Membersihkan 37 Juta Ton Reruntuhan di Gaza
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Petani Cabai Cilacap, Menjadi Raja Atas Hasil Panennya
- Rasane Vera, Menghijaukan Gunungkidul dengan Lidah Buaya
- Banyak BPR Bangkrut, Ini Upaya Pengawasan dari OJK DIY
- Pakuwon Beberkan Harapan Besarnya untuk Kepemimpinan Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Harga Bitcoin Mungkin Tembus US$100.000 pada Akhir Tahun
- Ini Tanggapan Bankir Atas Kenaikan BI Rate Jadi 6,25%
- PLN Dukung Penuh Gelaran PLN Mobile Proliga 2024
Advertisement
Advertisement