Advertisement

Promo November

Kondisi Global Bisa Memengaruhi Pasokan Kedelai di DIY

Anisatul Umah
Jum'at, 19 Januari 2024 - 19:37 WIB
Maya Herawati
Kondisi Global Bisa Memengaruhi Pasokan Kedelai di DIY Kedelai / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJADinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyampaikan kondisi global bisa memengaruhi pasokan kedelai secara nasional termasuk DIY. Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti menjelaskan secara nasional pasokan kedelai lokal baru bisa memenuhi 20% dari kebutuhan, sementara sisanya 80% dipasok dari impor.

Sehingga pasokan kedelai di Indonesia rentan terpengaruh kondisi global seperti perang dan penurunan produksi negara-negara produsen kedelai seperti Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS). Produksi kedelai dari negara tersebut saat ini turun dampak iklim global. Kemudian di AS terjadi inflasi ekonomi, sehingga upah tenaga kerja menjadi tinggi.

Advertisement

Di sisi lain permintaan dari China cukup tinggi untuk memasok industri ataupun pakan ternak. Sehingga pembeliannya meningkat cukup besar.

"Kan jadi rebutan, ini berdampak ke pasokan di Indonesia. Kemudian harga kedelai secara global mengalami kenaikan, otomatis karena kita belum bisa swasembada kedelai masih 20% [pemenuhannya]," ucapnya, Jumat (19/01/2024).

Di DIY harganya masih di kisaran Rp14.000 per kg dan sejauh ini pasokan masih aman. Keluhan saat ini adalah terkait harga sebab akan memengaruhi harga jual dari perajin.

BACA JUGA: Jelang Diterapkannya Desentralisasi Sampah, Pemkot Jogja: Kami Sangat Siap

"Jadi mau dijual berapa, kalau mahal juga laku apa enggak, selama ini pasokan enggak ada keluhan dari pengrajin atau koperasi [terkait pasokan], cuma yang dikeluhkan tingginya harga," jelasnya.

Menurutnya konsumsi kedelai yang dimakan sendiri tidak terlalu besar serapannya, yang tinggi adalah untuk olahan. Seperti pabrik tempe, gorengan, dan industri lain yang berbahan baku kedelai, termasuk susu.

Pasokan kedelai mayoritas masih dari luar DIY, meski ada juga pasokan dari Bantul dan Gunungkidul. Terkait pemasaran kedelai, kata Syam, sebenarnya tidak ada kendala, sebab banyak yang mau menampung.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Siskaeee Minta Polisi Tunda Pemeriksaan, Ini Dasarnya

Namun terkadang petani enggan menanam kedelai karena membutuhkan perhatian khusus. Berbeda dengan jagung yang begitu ditanam bisa ditinggal. "Kadang petani enggan juga karena perlu perhatian ekstra tanam kedelai."

Ketua Pusat Koperasi Tahu Tempe (Puskopti) DIY, Tri Harjono mengatakan sampai saat ini pasokan kedelai masih tercukupi, namun pembelian dari distributor dibatasi. Terkait harga menurutnya juga relatif stabil sejak pekan terakhir Desember 2023.

"Untuk sekarang perolehan kedelai sudah mulai lebih mudah. Kebutuhan tetap terpenuhi, harga relatif stabil," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement