PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) memprediksi adanya kenaikan harga produk elektronik, khususnya pada produk alat rumah tangga seiring dengan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% dari yang sebelumnya 11%.
Sekretaris Jenderal Gabel, Daniel Suhardiman mengatakan kenaikan pajak tersebut tidak bisa hanya diartikan kenaikan harga produk akhir 1% karena rantai pasok dari produsen ke konsumen sangat panjang. “Kalau kami di industri, mau tidak mau harus penyesuaian harga,” kata Daniel, Kamis (21/11/2025).
Advertisement
Daniel menerangkan, rantai pasok dari produsen dari pabrikan hulu ke hilir yang juga dikenakan pajak untuk pembelian bahan baku. Kemudian, ongkos logistik untuk distribusi hingga ke ritel.
Menurut dia, pengenaan pajak dari pabrik hulu hingga ke ritel bisa memengaruhi kenaikan harga ke konsumen hingga berkisar 3-5% yang dapat menurunkan permintaan pasar elektronik. “Tentunya kami tidak bisa mengatur harga yang akan ditetapkan oleh masing-masing rantai pasok,” ujarnya.
BACA JUGA: Penerapan PPN 12 Persen Dikhawatirkan Timbulkan Efek Domino
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan kenaikan PPN akan sangat memengaruhi kinerja industri yang terimbas akibat pelemahan permintaan akibat menurunnya daya beli konsumen.
Kebijakan PPN 12% dapat memicu tingkat konsumsi masyarakat berkurang. Tak hanya permintaan pasar yang akan menekan pesanan baru ke pabrik, stok di gudang yang tak terserap pasar juga akan menambah beban bagi industri. "Artinya, dari sisi pelaku industri, tekanannya ini di dua sisi, jadi dalam hal peningkatan biaya produksi dan juga dalam hal berkurangnya permintaan yang artinya pembelian terhadap produk. Jadi produk-produk industri itu juga akan berkurang dari kelas menengah terutama," ujarnya.
Untuk itu, Faisal menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pemberlakuan PPN 12%. Terlebih, peningkatan PPN juga baru dilakukan pada 2022 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Segera Realisasikan Investasi US$8,5 dari 10 Perusahaan di Inggris
- Harga Emas Antam Naik Rp21.000 Hari Ini, Sabtu 23 November 2024, Pergram Dibanderol Rp1.541.000
- Kiprahnya Diakui Hingga Internasional, Contact Center PLN Site Semarang Siap Layani Masyarakat Jelang Nataru
- OJK DIY: Ada 7 Alasan Pelajar dan Mahasiswa Mudah Terjerat Judi Online
- Penurunan BI Rate Tak Serta Merta Turunkan Bunga Kredit, Ini Penjelasan BI DIY..
- UMP 2025 Belum Juga Ditetapkan, Ini Dia Besaran UMP 2024 di Setiap Provinsi
- Tercapai 100%, Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tembus Rp85,5 Triliun Tahun Ini
Advertisement
Advertisement