Advertisement
Produksi Beras Merosot, Ini Penjelasan Menteri Pertanian
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Biang kerok anjloknya produksi beras dalam beberapa tahun terakhir dibeberkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras pada 2023 sebanyak 31,1 juta ton mengalami penurunan 440.000 ton atau 1,39% dibandingkan produksi 2022.
Advertisement
Amran mengatakan luas tanam yang terus menyusut telah berdampak pada penurunan produksi beras nasional. Dia menyebut luas tanam padi selama Oktober 2023-Februari 2024 tercatat 5,49 juta hektare.
Angka itu turun 1,9 juta hektare atau 26,3% dibandingkan luas tanam pada periode yang sama di 2015-2019 seluas 7,44 juta hektare.
BACA JUGA: Tak Mau Jatuh Korban Lagi, Bupati Bantul Siapkan Surat Edaran Soal Mercon
"Penurunan luas tanam ini sangat berpengaruh terhadap luas panen yang berdampak pada penurunan produksi," ujar Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Rabu (13/3/2024).
Selain penurunan luas tanam padi, Amran mengatakan bahwa alokasi volume pupuk subsidi yang terus menurun menyebabkan produksi beras menjadi tidak optimal. Menurutnya volume pupuk subsidi terus mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir.
Pada 2019 alokasi volume pupuk bersubsidi mencapai 8,87 juta ton, dan turun hampir 50% menjadi 4,73 juta ton pada 2024. Oleh karena itu, pemerintah tahun ini juga menambahkan anggaran pupuk subsidi sebanyak Rp14 triliun sehingga volume pupuk subsidi 2024 bisa ditingkatkan menjadi 9,55 juta ton.
Di sisi lain, masih banyak petani yang tidak bisa mengakses pupuk bersubsidi juga dianggap menyebabkan produksi beras merosot. Kementan mencatat 20% petani tidak bisa menggunakan Kartu Tani untuk mengakses pupuk subsidi dan 30 juta orang dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) juga tidak boleh menerima pupuk subsidi.
Amran mengatakan adanya dampak El Nino sejak tahun lalu telah menyebabkan penurunan produksi beras nasional. Kendati produksi merosot, Amran memastikan stok beras untuk kebutuhan pada Maret-Mei 2024 dalam kondisi aman. "Sehingga masyarakat jangan khawatir kekurangan pangan selama Ramadan dan Idulfitri," ucapnya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
- Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menteri Perindustrian Beberkan Rencana Lanjutannya
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
Advertisement
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Masyarakat Gemar Utang di Paylater, Pinjaman Tembus Rp6 Triliun Per Maret 2024
- Ekonom Sebut Perputaran Uang Judi Online Bisa Pengaruhi Pergerakan Rupiah
- Pemerintah Tetapkan Kewajiban Sertifikasi Halal Diundur hingga 2026
- Rayakan Anniversary, Regantris Hotel Malioboro Gelar Making Bed & Towel Art Competition
- Kemenparekraf Rilis Peta Jalur Wisata Berbasis Cerita Historical Trail of Joglosemar
- Jogja Jadi Tuan Rumah Archipelago International-National Housekeeping Conference 2024
Advertisement
Advertisement