Advertisement
Mei 2025 Jogja Mengalami Deflasi 0,15 Persen, Disumbang Cabai Rawit hingga Wortel

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Mei 2025 DIY mengalami deflasi 0,15% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 2,04% dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) inflasi 1,56%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan deflasi bulan Mei 2025 menjadi deflasi ketiga setelah sebelumnya juga terjadi deflasi pada Januari 2025 sebesar 0,35% dan Februari 2025 sebesar 0,86%.
Advertisement
BACA JUGA: Mei 2025 Indonesia Deflasi 0,37 Persen, Ini Biang Keroknya
Dilihat dari perkembangan kelompok pengeluaran, penyumbang deflasi Mei 2025 secara bulanan terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,78% andilnya 0,21%. Kemudian kelompok transportasi mengalami deflasi 0,21% andilnya 0,03%.
Sebaliknya beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,54% andilnya pada inflasi 0,04%. Disusul kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi 0,37% dan memberikan andil inflasi 0,02%.
"Komoditas dominan yang menyebabkan deflasi Mei 2025 secara mtm sebagai pendorong pertama adalah cabai rawit dengan andil deflasi 0,12%," kata Herum, Senin (2/6/2025).
Kemudian komoditas lain penyumbang deflasi adalah cabai merah dengan andil 0,07%, bawang merah memberikan andil deflasi 0,06%, daging ayam ras dan wortel masing-masing memberikan andil deflasi 0,03%.
Lalu komoditas penyumbang inflasi Mei 2025 adalah tomat memberikan andil inflasi 0,05%, emas perhiasan dan kelapa masing-masing memberikan andil inflasi 0,03%, disusul tarif pulsa ponsel dan buncis masing-masing memberikan andil inflasi 0,02%.
Lebih lanjut Herum mengatakan secara tahunan inflasi DIY 2,04% pada Mei 2025 sedikit lebih rendah dari April 2025 sebesar 2,10%. Jika dilihat perkembangannya menurut kelompok pengeluaran andil terbesar adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi 11,61% dan berikan andil 0,71%.
Kedua, kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 1,72% memberikan andil 0,48%. Satu-satunya kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi 0,17% andil pada deflasi 0,01%.
"Untuk andil komoditas dominan inflasi pada Mei 2025 secara yoy sebagai pendorong pertama adalah emas perhiasan memberikan andil inflasi 0,58%," jelasnya.
Disusul komoditas kopi bubuk memberikan andil inflasi 0,20%, kelapa memberikan andil inflasi 0,14%, sigaret kretek mesin dan beras masing-masing andil inflasi 0,09%.
Sebagai penghambat deflasi Mei 2025 secara yoy yang pertama adalah daging ayam ras memberikan andil deflasi 0,15%, bawang merah memberikan andil deflasi 0,09%, berikutnya cabai merah memberikan andil deflasi 0,08%, telur ayam ras berikan deflasi 0,05% dan bensin berikan andil deflasi 0,04%.
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan secara nasional Mei 2025 terjadi deflasi sebesar 0,37% mtm atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,47 April 2025 menjadi 108,07 pada Mei 2025.
Secara yoy terjadi inflasi sebesar 1,60% dan secara tahun kalender atau ytd terjadi inflasi sebesar 1,19%. Tingkat deflasi pada Mei 2025 ini lebih dalam dari Mei 2024.
"Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 1,40% dan memberikan andil deflasi 0,41%," ujarnya.
Adapun komoditas pendorong deflasi dari kelompok ini adalah cabai merah, cabai rawit masing-masing berikan andil deflasi 0,12%. Komoditas lainnya bawang merah dengan andil deflasi 0,09%, ikan segar andil deflasi 0,05%, bawang putih andil deflasi 0,04% dan daging ayam ras andil deflasi 0,01%.
"Selain itu, terdapat juga komoditas yang masih berikan andil inflasi Mei 2025, diantaranya tomat dengan andil inflasi 0,03%, tarif pulsa ponsel andil inflasi 0,02%, dan tarif angkutan udara andil inflasi 0,01%," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
Advertisement
Advertisement