Advertisement

Orang Terkaya ke-26 di Dunia, Harta Prajogo Pangestu Kalahkan Pendiri Tiktok

Newswire
Sabtu, 13 April 2024 - 05:57 WIB
Galih Eko Kurniawan
Orang Terkaya ke-26 di Dunia, Harta Prajogo Pangestu Kalahkan Pendiri Tiktok Prajogo Pangestu. - Harian Jogja - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Konglomerat Prajogo Pangestu masuk ke dalam jajaran orang terkaya di dunia mengalahkan pendiri TikTok, Zhang Yiming.

Berdasarkan Forbes Real Time Billionaires, Prajogo berada di posisi ke-26 daftar orang terkaya di dunia per Jumat (12/4/2024). Hartanya mencapai US$48,2 miliar atau Rp774 triliun.

Advertisement

Posisi Prajogo itu mengalahkan pendiri TikTok Zhang Yiming yang mencatatkan harta US$43,4 miliar. Adapun, di jajaran pertama orang terkaya di dunia ditempati oleh bos produsen barang mewah LVMH, Bernard Arnault dengan harta mencapai US$215,4 miliar.

Lalu, posisi kedua ditempati pendiri raksasa teknologi Amazon, Jeff Bezos dengan harta US$206,5 miliar. Miliarder Elon Musk menempati posisi ketiga dengan harta US$194,7 miliar.

Lalu, bos raksasa teknologi Meta yakni Mark Zuckerberg di posisi keempat dengan harta US$183,3 miliar. Dengan harta tersebut, Prajogo menjadi orang terkaya di Indonesia menurut Forbes.

Prajogo mengalahkan miliarder asal Indonesia lainnya Low Tuck Kwong yang berada di posisi ke-73 orang terkaya di dunia.

Produsen Petrokimia Terbesar

Prajogo merupakan konglomerat yang memiliki gurita bisnis di berbagai industri lewat Barito Group. Dia lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat pada 13 Mei 1944. Pada awalnya, dia bekerja sebagai sopir angkot sebelum bertemu dengan pengusaha kayu Malaysia bernama Bong Sun On alias Burhan Uray pada tahun 1960-an.

Berkat perkenalannya dengan Uray, Prajogo bergabung dengan PT Djajanti Group pada tahun 1969. Dia diberi kepercayaan untuk mengelola hak pengusahaan hutan (HPH) di Kalimantan Tengah.

Melalui pengalamannya dalam industri kayu, Prajogo kemudian memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri. Pada akhir 1980, CV Pacific Lumber Coy didirikan olehnya.

Tidak butuh waktu lama bagi perusahaan kayu ini untuk berkembang pesat. Dalam kurun waktu 13 tahun, namanya berubah menjadi Barito Pacific Timber. Prajogo menjadi salah satu pengusaha kayu terkemuka di Indonesia, sebelum krisis ekonomi pada 1997.

Pada 2007, Prajogo memperluas sayapnya ke sektor lain di luar kayu. Barito Pacific bertransisi menjadi pemain utama di sektor petrokimia dengan mengakuisisi PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).

Perusahaan ini menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia setelah bergabung dengan Tri Polyta Indonesia. Konglomerat ini juga memperluas bisnisnya ke industri batu bara melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa pada 2023.

Lini bisnis lainnya PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melantai di bursa juga pada tahun lalu. Pada 2023, sejumlah emiten milik Prajogo ini pun membukukan kinerja laba moncer.

PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) misalnya mencatatkan laba bersih sebesar US$26,1 juta atau setara Rp414,5 miliar pada 2023, melesat 1.384% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar US$1,75 juta.

Lalu, BREN membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik sebesar US$107,41 juta atau setara Rp1,65 triliun pada 2023. Laba ini naik 17,87% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$91,12 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jogja, Selasa 30 April 2024

Jogja
| Selasa, 30 April 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement