Advertisement
Jika Harga Minyak Dunia Melonjak US$100 per Barel, Pengamat Energi UGM Sarankan Kenaikan Harga BBM

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi mengatakan pemerintah perlu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jika harga minyak mentah dunia sudah mencapai US$100 per barel.
Dia menjelaskan, pemerintah sudah mengambil keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM sampai Juni 2024. Ia berpandangan sebaiknya indikator yang digunakan bukan batas waktu, namun menggunakan indikator yang lebih terukur yakni harga minyak dunia.
Advertisement
Menurutnya konflik yang terjadi di Timur Tengah berpotensi mengerek harga minyak hingga US$100per barel. Sebab konflik ini terjadi di wilayah penghasil minyak dan dekat dengan selat Hormuz yang menjadi lalu lintas angkutan minyak dunia.
"Perang menurut saya bisa menyebabkan harga minyak dunia di atas US$100per barel," ucapnya, Selasa (7/5/2024)
Selaian harga minyak dunia, menurutnya nilai tukar rupiah atas dolar AS juga perlu jadi pertimbangan. Sebab jika kurs melemah dan BBM tidak dinaikkan akan semakin membebani APBN.
Ia menyarankan pemerintah menahan kenaikan harga BBM jika belum mencapai US$100per barel. Sebab kenaikan harga BBM apalagi BBM subsidi akan mengerek inflasi, imbasnya kebutuhan pokok juga naik.
Lebih jauh lagi daya beli masyarakat akan turun dan kemiskinan bertambah. Jika pemerintah harus menaikkan harga BBM mestinya ada bantalan sosial baik bantuan langsung tunai (BLT) atau lainnya untuk meringankan beban orang miskin. Alangkah lebih baik jika penyalurannya sebelum terjadi kenaikan. "Pemerintah mestinya menggunakan harga minyak dunia dan kurs. Jadi ada indikator terukur," jelasnya.
BACA JUGA: Muncul Tumpukan Sampah di Selopamioro, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab Bantul
Fahmy memperkirakan jika perang meluas, ada potensi harga minyak dunia tembus US$100per barel. Akan tetapi jika kondisinya seperti saat ini kemungkinan masih di kisaran 90 dolar AS per barel dan maksimal di US$95 per barel.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP)April sebesar 87,61 dolar AS per barel, melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 238.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan April 2024.
Kepala Biro KLIK Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan ICP April 87,61 dolar AS per barel naik 3,83 dolar AS dari ICP Maret sebesar 83,78 dolar AS per barel. Peningkatan ICP ini dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional. "Menyusul ketegangan di Timur Tengah yang memicu kekhawatiran pasar akan gangguan suplai minyak," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Makin Tajir, Baru 2 Bulan, Meta Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp660 Triliun
- Pengecer LPG 3 Kg Jadi Sub-Pangkalan, Ini Komentar Pakar Energi UGM
- Menhub Dudy Upayakan Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Lagi Jelang Lebaran 2025
- Tragedi di Pantai Drini, Puspar UGM Sebut Aspek Keamanan dan Keselamatan Berwisata Harus Diutamakan
- Pengecer Boleh Berjualan Lagi, Pemda DIY Pastikan Stok dan Harga LPG 3 Kg Stabil
Advertisement

Banyak Restoran dan Penginapan, Harga Tanah di Nanggulan Kulonprogo Melonjak Drastis, Rp3 Juta per Meter
Advertisement

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Rp81 Triliun Disebut Bakal Memicu PHK
- Apindo DIY Sebut Belum Ada Keluhan dari Pengusaha Soal Implementasi Upah Minimum 2025
- Harga Emas Antam Hari Ini 9 Februari 2025 Stagnan, Termurah Rp881.000
- Kemenkeu Bakal Ambil Alih Peran Taspen dan Asabri untuk Pembayaran Uang Pensiun, Ini Alasannya
- PIHPS Catat Harga Bawang Merah Rp37.350 dan Cabai Rawit Rp68.400 per Kg
- Bulog Dapat Tambahan Anggaran Rp16,6 Triliun untuk Serap Beras Petani
Advertisement
Advertisement