Advertisement
Turis Eropa Mulai Berkunjung ke DIY Juni Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— DPD Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY menyebut wisatawan mancanegara (Wisman) dari Eropa sudah mulai masuk ke DIY bulan ini. Diperkirakan masih akan meningkat sampai September, dan puncaknya di Juli dan Agustus 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Asita DIY, Edwin Ismedi Himna mengatakan rata-rata Wisman yang datang ke DIY berasal dari Perancis, Jerman, Spanyol, dan Italia. Dia memperkirakan lonjakan Wisman dari Eropa tidak jauh beda dengan tahun lalu.
Advertisement
"Juni, Juli, Agustus, sampai September itu masuk Wisman yang dominan Eropa," ucapnya, Jumat (7/6/2024).
BACA JUGA: Seorang Turis Asal Prancis Tewas Tertimpa Pohon di Penginapan, Berikut Kronologinya
Menurutnya kunjungan Wisman dari Eropa dipengaruhi beberapa hal seperti krisis yang masih berlangsung, hingga Olimpiade di Paris. Olimpiade Paris membuat Wisman banyak yang menahan untuk tidak bepergian jauh.
Mereka memilih bertahan di Eropa untuk menonton Olimpiade Paris. Ia menyebut informasi ini didapatkan dari jejaring di Eropa.
"Satu hal diluar dugaan kami, Olimpiade di Paris ini ternyata mempengaruhi wisatawan yang akan ke luar Eropa," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan selain dari Eropa kunjungan Wisman juga berasal dari Asean seperti Malaysia, biasanya paling ramai di bulan Oktober. Meski demikian kunjungan dari negara-negara Asean setiap bulan selalu ada.
Banyak rombongan dari Malaysia yang berwisata ke DIY. Edwin menyebut hal ini terjadi karena ada penerbangan langsung yang menuju ke negara tersebut. Sehingga kunjungan Wisman sifatnya berkelanjutan, tidak mengenal season.
"Dalam satu bulan ada sekitar 20 grup, harapannya ada penerbangan langsung dari negara lain lagi," jelasnya.
Karyawan Laura's Backpackers 523, Jenny mengatakan peningkatan kunjungan Wisman sudah terjadi, tapi belum terlalu ramai. Kebanyakan berasal dari Filipina, Singapura, Jerman, Italia, dan paling banyak Singapura. Rata-rata lama menginap Wisman sekitar 4 hari, tapi ada juga yang sampai sebulan.
"Ramai di Juni, Juli, kebanyakan ke Borobudur dan Prambanan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PT Pupuk Indonesia Masuk 500 Perusahaan Terbaik Versi Fortune Southeast Asia
- Nilai Tukar Rupiah Ajlok ke Rp16.400 per Dolar AS, Ini Kata Bank Indonesia
- Jaga Suplai Listrik Iduladha, PLN Tetapkan Masa Siaga Tiga Hari
- Desa Wisata di DIY Tak Bertahan Lama, Ini Penyebabnya
- Ini Alasan Tokopedia Melakukan PHK Ratusan Karyawan
Advertisement
Kembangkan Klaster Herbal, Kelurahan Rejowinangun Gelar Pelatihan Pembuatan Jamu
Advertisement
Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit
Advertisement
Advertisement
Advertisement