Advertisement
BPJS Kesehatan Gelar Workshop Transformasi Mutu Layanan

Advertisement
JOGJA—BPJS Kesehatan mengadakan workshop diikuti 26 media dari 13 kantor cabang BPJS Kesehatan di Jawa Tengah dan DIY. Adapun tiga narasumber yang dihadirkan yakni Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah VI Jateng–DIY Mulyo Wibowo, dokter Anung Trihadi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY, dan dokter Solikah Ulfa K dari Klinik Pratama Eny.
Kegiatan di laksanakan Selasa–Rabu, 11–12 Juni 2024. Hari pertama mengunjungi Klinik Pratama Eny, lalu dilanjutkan workshop mengangkat tema Transformasi Mutu Layanan Penyelenggaraan Program JKN di Jawa Tengah dan DIY.
Advertisement
“Indikator program JKN bermutu dan berkelanjutan yaitu peserta merasa puas. Jika puas akan loyal, bahkan ajak yang lain. Yang kedua dana tercukupi. Ini bisa berkelanjutan kalau dua hal ini terpenuhi. Harus ada keseimbangan antara iuran dengan belanja,” Mulyo Wibowo seperti dalam keterangan tertulis Selasa (18/6/2024).
BPJS Kesehatan memastikan bahwa semua fasilitas kesehatan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah bisa melayani peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk berobat cukup hanya dengan menunjukkan KTP elektronik.
BACA JUGA: 200 Ribu Liter Air Disalurkan untuk 3 Kalurahan di Gunungkidul
"Kami pastikan semua fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah Jateng-DIY sudah menerapkan pendaftaran peserta JKN tidak perlu lagi membawa kartu JKN karena cukup menunjukkan KTP elektroniksudah bisa dilayani," kata Deputi Direksi Wilayah VI Jateng-DIY BPJS Kesehatan Mulyo Wibowo.
Menurutnya, progres peningkatan layanan program JKN harus ada, salah satunya karena pergeseran penyakit degeneratif yang disebabkan perubahan perilaku masyarakat. Seperti contohnya gula darah dan jantung.
Adapun jumlah peserta JKN di Jateng-DIY per 1 Juni 2024, Mulyo Wibowo menyebutkan sejumlah 40.750.497 jiwa atau 97,38%. Dengan jumlah 31 kabupaten/kota di Jateng, dan lima kabupaten/kota di DIY.
“Masih ada anggapan bahwa JKN seperti menabung, ini pemahaman keliru. Tahun ini harus UHC, di mana 98 persen penduduk Indonesia ter-cover jaminan kesehatan. Untuk Jateng sudah 31 kabupaten/kota yang UHC, masih ada empat kabupaten yang belum yaitu Kendal, Cilacap, Grobogan, dan Jepara,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement