Advertisement
PHRI DIY Sebut Penerbangan Langsung YIA-Thailand Masih Diurus
![PHRI DIY Sebut Penerbangan Langsung YIA-Thailand Masih Diurus](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/30/1179730/20231011_053628.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Penerbangan langsung dari Yogyakarta International Airport (YIA) atau Bandara YIA ke Thailand masih terus diurus perizinannya.
Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menyebut masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.
Advertisement
Penerbangan langsung YIA-Thailand ini diharapkan bakal mampu mendongkrak okupansi hotel di wilayah DIY.
Deddy mengatakan, sejauh ini baru Malaysia dan Singapura yang bisa mendarat langsung di YIA. Padahal, YIA siap dan berpotensi untuk menerima penerbangan langsung dari berbagai belahan dunia lainnya.
“Bandara YIA ini satu-satunya bandara di Jawa Tengah dan DIY yang bertaraf Internasional,” ujar Deddy.
Deddy memastikan penerbangan langsung dari berbagai negara lainnya tengah diupayakan. Thailand akan menjadi negara selanjutnya yang disasar. Menurutnya, Thailand punya berbagai kesamaaan dengan Indonesia. Kesamaan paling mencolok adalah budayanya. Ini terlihat dari keberadaan berbagai candi dan agama di Indonesia. Kondisi ini turut menjadikan penerbangan langsung Thailand-YIA diyakini akan ramai peminat.
Alumni FH UII ini mengaku optimistis penerbangan langsung Thailand-YIA akan mampu mengerek jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Yogyakarta. Ini sejalan dengan target PHRI DIY untuk mencapai okupansi hotel hingga 95 persen.
“Potensi Thailand ini sangat luar biasa karena bukan hanya Thailand, tapi di daerah sekitarnya pasti akan mengunakan fasilitas dari penerbangan tersebut,” katanya.
BACA JUGA: PHRI Minta Pemkab Kaji Pembangunan Mall di Bantul, Ini Tujuannya
Persiapan penerbangan langsung Thailand-YIA ini bukan tanpa kendala. Deddy menyebut masih ada sejumlah persoalan yang harus diselesaikan. Mulai dari perizinan hingga biaya parkir pesawat yang jauh lebih mahal jika dibanding negara lain.
“Saya tahu masih ada beberapa kendala yang harus diselesaikan. Mau ngegas, tapi direct flight belum siap. Ini upaya kita supaya terealisasi, kita dorong untuk realisasi,” kata Deddy yang hobi sepak bola itu.
Selain untuk mengerek jumlah wisman, penerbangan dari berbagai negara juga mendukung upaya PHRI DIY dalam rangka memeratakan jumlah kunjungan wisatawan. Dia berharap, pariwisata di wilayah Gunungkidul dan Kulonprogo juga turut berkembang. Sejauh ini, hotel-hotel berbintang mulai tersebar di dua kabupaten itu. Deddy mencatat Kulonprogo telah memiliki 4 hotel berbintang, sedangkan di Gunungkidul ada 3 hotel berbintang. Tak hanya mengupayakan penerbangan langsung dari luar negeri, upaya pemerataan wisatawan juga dia lakukan dengan membuat berbagai paket-paket wisata.
“Penyebaran itu, misalnya satu malam stay di Kota Jogja. Lalu, buat paket di hotel lain di luar Kota Jogja seperti yang ada di Kulonprogo dan Gunungkidul. Ada potensi pariwisata di sana yang luar biasa yang banyak diminati. Ada Bukit Menoreh, misalnya. Sehingga kunjungan di DIY bisa menyebar tidak hanya di Malioboro yang sudah terkenal. Kami mengenalkan destinasi yang ada di DIY untuk menambah lama tinggal wisatawan,” jelasnya.
Sementara itu, Deddy mengaku tak akan berhenti sampai Thailand. Ke depan, PHRI akan turut mengupayakan penerbangan langsung dari berbagai negara lainnya.
“Thailand dulu, Asia. Lalu Australia, ini potensi. Belajar dari Bali, Australi itu juga potensi untuk datang ke DIY, kemudian China,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kerugian Ekonomi akibat Peretasan PDNS Diperkirakan hingga Rp6,3 Triliun
- Ribuan Mesin ATM Tumbang Digerus Modernisasi Perbankan
- OJK Siapkan Strategi untuk Cegah Transaksi Judi Online Masuk Pasar Keuangan
- Imbas Persaingan Ketat di China, Produksi Global Toyota pada Mei Turun 4,1 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 Anjlok, Buruan Beli!
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/02/1179990/siswa-sekolah-ppdb.jpg)
Ada Potensi Pembatalan Casis Peserta PPDB, Begini yang Dilakukan Disdik Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Vape Dilarang Dijual Bebas di Australia, Hanya Bisa Dibeli di Apotek
- 22,5 Juta Penduduk Indonesia Masih Miskin, BPS Sebut Salah Satu Penyebabnya
- Harga Eceran Tertinggi Beras Naik, BPS Jelaskan Dampak ke Inflasi
- Telkom Fasilitasi SMA Negeri 40 Jakarta Wujudkan Kegiatan Belajar Mengajar Lebih Efisien dan Transparan
- Dukung Percepatan Transisi Energi, PLN Beralih Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional
- Telkom Bantu Startup untuk Berkontribusi dalam Pengembangan IKN
- Harga Emas Batangan Naik Rp5.000 Hari Ini Selasa 2 Juli 2024
Advertisement
Advertisement