Advertisement
Penjualan Mobil Juni Anjlok 12,3 Persen, Target 1 Juta Unit Terancam

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penjualan mobil Januari-Juni 2024 anjlok dibandingkan periode sama tahun lalu. Tingkat penurunan penjualan mencapai 14% secara tahunan.
Akibat penurunan itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan adanya stimulus fiskal. Tak hanya itu, Gaikindo juga memberi sinyal akan melakukan revisi target penjualan mobil domestik 1,1 juta unit pada 2024.
Advertisement
Hal itu menyusul penjualan yang lesu sepanjang semester I/2024. “Mungkin Pemerintah bisa memikirkan insentif pajak supaya harga mobil bisa turun , dan daya beli bisa meningkat,” kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto dikutip dari Bisnis, Selasa (9/7/2024).
BACA JUGA: Imbas Persaingan Ketat di China, Produksi Global Toyota pada Mei Turun 4,1 Persen
Berdasarkan data terbaru yang diterima Bisnis, penjualan mobil domestik secara wholesales mencapai 72.936 unit pada Juni 2024, turun 11,8% dibandingkan Juni 2023. Lalu, penjualan ritel mencapai 70.198 unit, turun 12,3% dibandingkan Juni 2023.
Adapun penjualan secara wholesales sepanjang semester I/2024 menembus 408.012 unit, turun 19,4% dari 506.427 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya, penjualan ritel sepanjang semester I/2024 mencapai 431.987 unit, turun 14% dari 502.533 unit secara year-on-year (YoY).
“Pasar memang sedang lesu. Kami akan bahas [revisi target] dengan anggota dulu ya,” kata Jongkie. Hal senada diungkapkan Marketing Director PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmi Suwandy.
Dia mengatakan terdapat beragam indikator yang menyebabkan penjualan mobil domestik lesu sepanjang paruh pertama 2024. Pada awal tahun ini, penjualan mengalami penurunan seiring masih dalam suasana Pemilu 2024 yang membuat masyarakat cenderung menahan pembelian mobil baru.
Selain itu, pasar otomotif tengah dilanda berbagai sentimen negatif mulai dari ekonomi global, lesunya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, hingga konflik geopolitik.
Seiring banyaknya tekanan yang berdampak signifikan terhadap pasar otomotif, sebuah langkah perlu diambil oleh para pemangku kepentingan termasuk pemerintah. Langkah tersebut bisa berupa stimulus fiskal, kebijakan, maupun langkah dari para pemegang merek.
“Bentuknya seperti apa nanti bisa didiskusikan lebih lanjut ya. Apapun itu, Toyota siap untuk berkontribusi mendukung pertumbuhan pasar otomotif nasional,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/7/2024).
Sebelumnya, Ketua III Gaikindo Rizwan Alamsjah mengatakan revisi target belum dipertimbangkan lantaran pasar sudah mulai menunjukkan pemulihan pada Mei 2024. Terlebih lagi masih ada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Persoalannya, tekanan penjualan yang tejadi pada Juni, berpotensi mendorong Gaikindo benar-benar merevisi target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
Advertisement

Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Cari Smart TV untuk Streaming Netflix dan YouTube? Intip Rekomendasinya dari Polytron!
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Tinjau Kantah Virtual Kota Tangerang: Benar-benar Digital Twin
- Rute Penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa Dibuka, GIPI Dorong Pemda DIY Ciptakan Pasar
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
Advertisement
Advertisement