Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Episode perang klaim antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Pandjaitan dan Kementerian ESDM terus berlanjut. Kini, Luhut membantah pernyataan Kementerian ESDM ihwal rencana peluncuran BBM baru.
Luhut menegaskan tidak ada BBM jenis baru yang bakal diluncurkan. Namun, dia mengungkapkan bahwa pemerintah akan meningkatkan kualitas dari BBM yang sudah ada saat ini dengan meluncurkan BBM yang memiliki kandungan sulfur berstandar Euro IV dan V. "Enggak ada BBM baru. Masih sama. Tetapi dengan kualitas yang lebih bagus, Euro IV, Euro V. Kami mau standar ke situ," kata Luhut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang secara resmi membuka peluncuran program Golden Visa di Grand Ballroom, The Ritz Carlton Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Advertisement
Luhut mengungkapkan bahwa sejauh ini terdapat dua opsi yang akan ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kualitas BBM.
Pertama, kata Luhut, melalui integrasi dengan produk ramah lingkungan bioetanol ataupun penyesuaian pengelolaan kilang untuk produksi BBM sulfur rendah.
Menurutnya, dengan opsi tersebut akan berdampak terhadap penambahan beban produksi, sehingga hal tersebut yang menjadi landasan akan ada kenaikan harga BBM yang dilakukan secara bertahap untuk yang nonsubsidi.
BACA JUGA: Pemerintah Segera Luncurkan BBM Jenis Baru, Begini Nasib Pertalite dan Solar
Adapun, opsi yang kedua adalah penyesuaian pengelolaan kilang untuk produksi BBM sulfur rendah. "Pilihannya bioetanol atau nanti anunya [kilang] Pertamina di-refurbished sehingga nanti mereka memproduksi bensin yang low sulfur. Tetapi kan refinery-nya harus diperbaiki, karena refinery kami itu lama kan jadi harus ada penyesuaian sana-sini," ujar Luhut.
Seiring dengan rencana peningkatan kualitas BBM, Luhut menyampaikan bahwa bakal ada kenaikan harga BBM nonsubsidi yang akan dilakukan secara bertahap.
Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga secara bertahap untuk BBM nonsubsidi ini akan dilakukan agar tak membebani masyarakat. "Pikiran kami kalaupun nanti dengan perbaikan, ini integrated ini, nanti bisa saja penaikannya [harga BBM] nanti Rp10 atau Rp20 overtime jadi tidak terasa," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
- Nilai Impor pada Oktober 2024 Capai 21,94 Miliar Dolar AS, Naik 16,54 Persen
Advertisement
Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mudahnya Mendaftar Haji melalui BPD DIY Syariah, Persiapkan Ibadah Haji Sejak Dini
- Realisasi Belanja APBN di DIY Per Oktober 2024 Capai Rp19,18 Triliun
- Life Media Kenalkan Layanan Canggih Hospitality TV untuk Hotel
- BI Janjikan Insentif untuk Perbankan Dukung Program 3 Juta Rumah
- Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
- Hasil Sidak, 4 SPBU di DIY Ditutup karena Melakukan Kecurangan, Ini Daftarnya
- OJK Awasi Ketat Entitas Pinjol KoinP2P
Advertisement
Advertisement