5 Tahun Bertransformasi, SMBC Indonesia Berkomitmen Hadirkan Inisiatif Berkelanjutan

JOGJA—Lima tahun bertransformasi, Bank SMBC Indonesia terus berupaya memberi dampak positif dengan menghadirkan berbagai inisiatif berkelanjutan. Digitalisasi keuangan dan pemberdayaan masyarakat menjadi beberapa upaya yang terus ditingkatkan.

Communications and Daya Head SMBC Indonesia, Andrie Darusman menjelaskan salah satu produk SMBC Indonesia yakni Jenius yang memelopori digital banking yang memungkinkan nasabah membuka rekening tanpa harus datang ke bank pada 2016.

“Itu pertama kali pada 2016 karena Jenius. Pertama kalinya nasabah membuka akun tanpa harus tanda tangan basah. Ini saat dimana BTPN merger dengan Sumitomo Mitsui Bank,” ujarnya dalam Ramah Tamah SMBC Indonesia dengan Media, di Kalluna, Jogja, Rabu (20/11/2024).

Jenius memiliki berbagai fitur yang sangat bermanfaat bagi penggunanya. Salah satunya yakni tracking penggunaan uang dalam saldo Jenius. Setiap transaksi yang dilakukan nasabah di jenius bisa langsung dimasukkan dalam kategori tertentu. “Jadi akan kelihatan dalam sebulan ini kita paling banyak pengeluaran untuk makan, investasi atau apa,” katanya.

Jenius juga berusaha untuk selalu relevan bagi para nasabahnya dengan memfasilitasi komunitas nasabah dengan platform Co Creation, untuk memberikan feedback dan masukan inovasi kepada Jenius. “Jadi kami tahu apa yang dibutuhkan nasabah, kami berupaya untuk selalu relevan,” ungkapnya.

BACA JUGA: OJK Ungkap Pencabutan Izin 15 Bank untuk Perkuat Industri Perbankan Nasional

SMBC Indonesia juga berkomitmen dalam pemberdayaan UMKM. Regional Head Jawa Tengah SMBC Indonesia, Yulias Effendi, menuturkan hampir di semua titik cabang, mulai dari usaha ultra mikro hingga mikro mendapat fasilitas permodalan.

“Di Wonosobo ada, Banjarnegara, Magelang, Sleman, kegarap semua. Jadi kita dalam konteks SMBC memang fokus memberikan manfaat kepada masyarakat. Sehingga akses permodalan tidak ada batasan, limit berapapun kami layani,” kata dia.

Di Jawa Tengah, SMBC Indonesia memiliki 36 kantor cabang dengan peningkatan pinjaman regional sebesar 4,57% (year on year/yoy). “Hal ini didukung oleh pertumbuhan pinjaman bisnis mikro, UKM dan komersial,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News