Advertisement
IHSG Sempat Anjlok, BEI DIY Sebut Tak Turunkan Minat Investasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun drastis 6,12% dalam perdagangan 18 Maret 2025. Penurunan ini memicu penghentian sementara perdagangan saham atau trading halt oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta menyebut penurunan IHSG dalam beberapa hari terakhir menjadi perhatian investor, termasuk masyarakat di DIY. Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan meski menjadi perhatian bersama kondisi ini tidak menurunkan minat berinvestasi.
Advertisement
Menurutnya investor DIY sudah semakin melek investasi. Di mana tingkat literasi dan inklusi keuangan di DIY terus meningkat. Banyak masyarakat yang mulai memahami bahwa pasar modal bersifat fluktuatif dan tidak selalu naik.
"Mereka lebih siap mental dan rasional dalam menghadapi koreksi pasar, serta lebih fokus pada strategi jangka panjang," paparnya, Kamis (3/4/2025).
BACA JUGA: Penjelasan BEI Yogyakarta Terkait IHSG Turun
Irfan mengatakan jumlah investor DIY terus bertumbuh dan pertumbuhannya signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Artinya, kata Irfan, masyarakat DIY tidak hanya antusias, tetapi juga semakin percaya terhadap pasar modal sebagai alternatif investasi yang menjanjikan.
Lebih lanjut dia mengatakan BEI bersama mitra juga aktif dalam melakukan edukasi. BEI DIY bersama Galeri Investasi (GI) dan mitra kampus serta Duta-Duta Pasar Modal aktif memberikan edukasi berkelanjutan.
"Hal ini berperan besar dalam membentuk pemahaman masyarakat bahwa koreksi pasar adalah bagian alami dari siklus investasi, bukan sinyal untuk meninggalkan pasar," jelasnya.
Ia berpandangan masyarakat DIY semakin paham bahwa investasi di pasar modal bukan hanya tergantung pada pergerakan indeks, tapi juga pada potensi jangka panjang emiten, dividen, dan tujuan keuangan pribadi. Mereka cenderung melihat investasi sebagai proses, bukan spekulasi.
Dia mengatakan meskipun penurunan IHSG bisa memicu kekhawatiran jangka pendek, namun tidak secara langsung menurunkan minat masyarakat DIY untuk berinvestasi. Justru dengan pemahaman yang makin baik, banyak investor di DIY melihat koreksi pasar sebagai peluang untuk membeli saham berkualitas dengan harga lebih terjangkau.
"Tentunya kami tetap menghimbau kepada investor agar cermat melihat kondisi fundamental dan selalu rasional dalam mengambil keputusan."
Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo mengatakan IHSG menjadi salah satu indikator ekonomi jangka pendek. Bisa turun dengan cepat, namun juga naik dengan cepat. Oleh karena itu dia menyebut ini fenomena yang biasa.
Menurutnya, pasar punya respon atas kebijakan pemerintah. Sri mengatakan jika pemerintah menggunakan kebijakan business as usual misalnya inflasi tinggi tingkat bunga diturunkan respon pasar akan positif.
Kemudian Danantara, pasar akan membandingkan dengan Temasek yang jauh dari politik dan orang-orangnya profesional. Saat penunjukkan pengurus Danantara, pasar memberikan respon negatif dengan menjual saham.
"Ini bukan satu-satunya, mereka tidak terlalu menerima Makan Bergizi Gratis (MBG), pagar laut, kebijakan yang berkaitan dengan harga barang gak konsisten, termasuk RUU TNI," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Naik Signifikan, Leptospirosis di Bantul Capai 160 Kasus Per Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement