Advertisement

Ini Dia 3 Sektor Lapangan Kerja Paling Dibutuhkan versi Konsorsium Vokasi DIY

Media Digital
Selasa, 30 Juli 2024 - 23:27 WIB
Arief Junianto
Ini Dia 3 Sektor Lapangan Kerja Paling Dibutuhkan versi Konsorsium Vokasi DIY Dekan Sekolah Vokasi UGM, Agus Maryono menyampaikan sambutan dalam diseminasi hasil kajian Workforce Planning dan Innovation Planning DIY di Hotel Khas Tugu, Selasa (30/7/2024). - Anisatul Umah

Advertisement

JOGJA—Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi DIY menggelar diseminasi hasil kajian Workforce Planning dan Innovation Planning DIY di Hotel Khas Tugu, Selasa (30/7/2024). Diseminasi ini merupakan output dari Program Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi berbasis potensi daerah di DIY.

Tim Pakar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Dewi Yanti Liliana mengatakan di DIY ada tiga sektor teratas lapangan pekerjaan yang paling dibutuhkan. Di antaranya pariwisata, industri pengolahan, dan pertanian.

Advertisement

Dari data ini akan diselaraskan dengan Perguruan Tinggi Vokasi untuk menggerakkan tiga sektor unggulan tersebut. Menurutnya DIY lebih terkenal dengan sektor pariwisatanya, sehingga sektor teratas lapangan kerja yang lain belum banyak yang tahu. "Dari sini akan dihasilkan strategi untuk menguatkan tiga sektor utama di Jogja," ucapnya.

Menurutnya penguatan ekosistem kemitraan ini menjadi strategi untuk membangun ekosistem antara Perguruan Tinggi Vokasi, pemerintah, dan dunia industri.

Dia menyebut aktivitas yang dilakukan oleh Konsorsium Vokasi DIY sudah berjalan satu tahun sejak Juli 2023 hingga Juli 2024, beranggotakan Sekolah Vokasi UGM, Fakultas Vokasi UNY, dan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta.

Selama satu tahun, kata Dewi, telah dilakukan pemetaan potensi wilayah terkait ketenagakerjaan dan inovasi di DIY. Sehingga dihasilkan policy paper terkait tadi Workforce Planning dan Innovation Planning DIY. "Dalam prosesnya melibatkan stakeholder, seperti Bappeda, OPD terkait, dan industri. Melihat profesi-profesi di masa depan," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan policy paper ini akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda). Dewi mengatakan, biasanya antara pendidikan dan industri jalan sendiri-sendiri. Ada gap sehingga lebih banyak diminati jurusan-jurusan yang populer.

Tiga sektor paling dominan ini masih akan relevan hingga 2045. Diperlukan strategi agar kebutuhan tenaga kerja bisa terpenuhi.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Agus Maryono menyampaikan apresiasi kinerja tim konsorsium Program Ekosistem Kemitraan DIY. Dia berharap ekosistem yang terbentuk dapat terus mengawal sinergi kerja sama pentahelix.

Menurut dia, perlu dibangun pemahaman bahwa sesuatu tidak akan berjalan berkelanjutan tanpa ekosistem. "Jadi ini merupakan bagian dari konsep sustainable development ecosystem," ujarnya.

Ketua Pengampu Konsorsium Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) DIY, Wiryanta mengatakan program ini terlaksana dengan capaian yang baik. Mendukung pendirian Tim Koordinasi Vokasi Daerah (TKDV) dan memperkuat sinergi pentahelix antara Satuan pendidikan Vokasi dari pihak akademisi, DUDI dari sisi bisnis, komunitas, Pemerintah Daerah dan media. "Naskah Kebijakan sudah disampaikan kepada Sekretaris Daerah DIY," tuturnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Aria Nugrahadi menyebut bicara dinamika ketenagakerjaan dari sisi volatilitas dan ketidakpastian semakin kompleks dan ambigu. Pendekatan ekosistem menjadi pilihan bersama, untuk melihat gairah di DIY dari lima kabupaten dan kota. "Membangun ekositem itu ya seperti membagun nature membangun alam itu sendiri."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tanaman Cabai di Galur Terserang Hama, Dinas Pertanian Kulonprogo Lakukan Ini

Kulonprogo
| Senin, 16 September 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement