Advertisement

Harga Minyak Dunia Terus Melambung, Peneliti: Sudah Saatnya Harga BBM Nonsubsidi Dinaikkan

Newswire
Sabtu, 10 Agustus 2024 - 18:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Harga Minyak Dunia Terus Melambung, Peneliti: Sudah Saatnya Harga BBM Nonsubsidi Dinaikkan Ilustrasi pasokan BBM - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Langkah Pertamina yang mempertahankan harga Pertamax sejak Maret 2024 patut diapresiasi. Padahal saat itu harga minyak dunia meroket dan nilai tukar rupiah terus merosot, karena hal itu sebagai upaya agar daya beli masyarakat tidak semakin melemah.

Meski begitu, kata Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman kondisi ekonomi yang diklaim sudah membaik seperti sekarang dinilai menjadi waktu yang tepat bagi PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau RON 92.

Advertisement

BACA JUGA: Pembatasan BBM Bersubsidi Masih Belum Disepakati

"Pertamina tidak bisa terus-menerus menahan harga Pertamax. Risikonya sangat besar terhadap neraca keuangan perusahaan. Ketika kondisi ekonomi sudah membaik seperti sekarang, waktu yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga BBM nonsubsidi," katanya dikutip, Sabtu (10/8/2024).

Menurutnya, dengan menaikkan harga Pertamax akan menjadikan persaingan antara Pertamina dan badan usaha lain lebih sehat. Terlebih, sejak 1 Agustus 2024, seluruh SPBU swasta kembali kompak mengerek harga BBM RON 92.

Dengan demikian, tambahnya, pada awal ini, Pertamax yang dijual Rp12.950/liter, lebih rendah dibandingkan BBM sejenis dari SPBU swasta. Revvo 92 dari Vivo, misalnya, dijual Rp14.320/liter dan Super dari Shell dibanderol Rp14.520/liter.

"Selain itu, imbuhnya, sebagai korporasi Pertamina juga dituntut harus mampu mencetak laba. Jika tidak, DPR akan mempertanyakan," katanya.

Menyinggung harga penyesuaian Pertamax, Ferdy tetap berharap bahwa Pertamina menggunakan parameter yang tepat, agar keuangan Pertamina aman tetapi tidak memberatkan masyarakat.

"Yang penting harga kompetitif. Apalagi dari sisi kualitas, BBM Pertamina kan lebih bagus karena kilangnya sudah lebih baik," ujarnya.

Ferdy menambahkan konsumen Pertamax juga rata-rata merupakan kelompok ekonomi mampu, dengan demikian seharusnya tidak menjadi soal jika harga disesuaikan berkala sesuai regulasi yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BEDAH BUKU: Ekstrak Pegagan Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Cegah Tengkes

Gunungkidul
| Rabu, 18 September 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement