Advertisement
Aset Perbankan Syariah Berpotensi Tembus Rp1.000 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Aset perbankan syariah disebut berpotensi tembus hingga Rp1.000 triliun. hal itu disampaikan Ekonom Senior Institute For Development of Economics And Finance (Indef) Didik J Rachbini.
Advertisement
Berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) per akhir Januari 2024 mencapai Rp845,61 triliun.
"Sebenarnya Rp1.000 triliun ini bisa berkembang dan menurut saya (potensinya) cukup besar," kata Didik saat menyampaikan sambutan di peluncuran Center for Shariah Economic Development (CSED), di Jakarta, Selasa.
Untuk terus mengembangkan industri perbankan syariah, Didik mengatakan penting untuk tidak hanya memberi perhatian pada aspek instrumen teknikal, bisnis maupun manajemen.
Namun, Pemerintah serta pemangku kepentingan (stakeholder) juga perlu menyoroti aspek politik ekonominya.
Dalam hal ini, ia mencontohkan aspek politik ekonomi dengan masih adanya kesenjangan kepemilikan tanah di Indonesia.
BACA JUGA: BPD DIY Syariah Berikan Edukasi dan Literasi Keuangan bagi Kader Muhammadiyah
"Yang tidak memiliki tanah jumlahnya sangat besar, dan yang mengakumulasi tanah sangat besar. Mengapa tidak ekonomi syariah ini juga membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah ketimpangan itu?," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pihaknya memastikan adanya landasan kuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah bagi pemerintahan mendatang.
Dalam lima tahun terakhir, ujar Wapres, peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global terus meningkat dari posisi ke-10 naik menjadi posisi ke-3. Indonesia juga berhasil mempertahankan posisi ke-2 di sektor makanan halal dan posisi ke-3 di sektor fesyen Muslim.
“Bahkan pada tahun 2024, Indonesia berhasil meraih peringkat pertama pada Global Muslim Travel Index,” ujar Wapres pula.
Kinerja ekonomi dan keuangan syariah juga tercermin sangat positif, yang didorong oleh pertumbuhan sektor unggulan rantai nilai halal sebesar 3,93 persen, dan mampu menopang hampir 23 persen dari ekonomi nasional.
Selain itu, katanya lagi, perkembangan keuangan syariah juga ditandai dengan meningkatnya aset dan diversifikasi lembaga keuangan syariah.
“Aset pasar modal syariah pun mencapai hampir 20 persen dari total aset pasar modal nasional,” ujar Wapres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement
Pemkab Bantul Pasang CCTV di Titik Strategis untuk Perkuat Keamanan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- Erick Thohir Dilantik Jadi Menpora, Kementerian BUMN Berpotensi Hilang
Advertisement
Advertisement