Advertisement
Marger Angkasa Pura I & II, Erick Thohir ungkap Nasib Karyawannya
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo. - Ist/ Dok PT Angkasa Pura I (Persero)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA –PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan AP II akan dilebur menjadi satu entitas yakni PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun memastikan nasib karyawan aman.
Menurut Erick, tidak terdapat isu layoff atau pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah realisasi penggabungan dua operator bandara tersebut. Justru, tambah Erick, merger menjadi gerbang awal untuk pengembangan bisnis dari InJorney Airports.
Advertisement
BACA JUGA: Proses Merger AP I dan AP II Dipatok Kelar Oktober 2024, Begini Nasib Karyawan
“Jadi isu layoff tidak ada, justru ini isu pengembangan yang tadi disampaikan Pak Budi [Kemenhub] ini kita mengelola 37 airport di mana akan menjadi satu sistem pelayanan,” jelasnya saat ditemui di Kantor Pusat InJourney, Senin (9/9/2024).
Pada saat yang sama, Erick juga menyinggung bahwa pada proses penggabungan Pelindo I hingga IV juga sama sekali tidak terdapat isu PHK karyawannya.
Berdasarkan pengalaman sukses itu, Erick memastikan bahwa proses merger Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II juga telah dilakukan dengan sebaik mungkin.
Ke depan, Angkasa Pura Indonesia diharapkan dapat secara lebih matang membangun ekosistem bandara di Indonesia. Salah satu contohnya, dilakukan untuk meningkatkan pendapatan non-aero InJourney Airports.
“Sehingga kalau kita sering ke luar negeri melihat banyak airport juga yang sekarang berubah model tidak hanya buat transportasi, tetapi membangun sebuah ekosistem baru ya,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria menjelaskan bahwa saat ini pendapatan non-aero bandara RI dilaporkan telah meningkat 49% secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Tapi tahun ini kita berhasil meningkatkan non-aero revenue kita, memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Kita [non-aero revenue] growth year on year itu sebesar 49%, ini satu pencapaian yang cukup baik tentu saja,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Polemik Thrifting, Pemerintah Siapkan Formulasi Baru
- Insentif Otomotif 2026 Masih Nihil, Ini Respons Pemerintah
- Update Harga Emas UBS-Galeri24 Hari Ini: Semua Ukuran Tetap Stabil
- Pelaku Pasar Optimistis, IHSG Menguat di Awal Pekan
- Harga Emas Antam Naik Jadi Rp2.415.000 per Gram, Ini Daftar Harganya
- Inflasi November 2025 Turun ke 0,17 Persen, Harga Emas Jadi Pemicu
- BPS Sebut Kenaikan Harga Emas Masih Akan Terjadi
Advertisement
Advertisement




