Advertisement
Setelah Disterilkan, KAI Jadikan Bong Suwung untuk Tempat Melangsir Kereta
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 menyampaikan Kawasan Bong Suwung bakal dimanfaatkan untuk langsiran kereta api.
Manager Humas Daop 6, Krisbiyantoro mengatakan sebelumnya lokasi tersebut tidak digunakan untuk langsiran karena kurang aman. Banyak yang lalu lalang sehingga proses langsiran kereta api di Bong Suwung cukup rawan.
Advertisement
Dia menyebut penertiban Bong Suwung lebih menekankan pada keselamatan operasi kereta api. "Dengan disterilkannya Bong Suwung dari faktor perjalanan kereta api akan lebih terjaga. Sudah digunakan [untuk langsiran] sejak penertiban," ucapnya, Senin (7/10/2024).
Krisbiyanto mengatakan memanfaatkan lokasi untuk tempat langsiran merupakan target jangka pendek. Sementara untuk jangka panjang emplacement Stasiun Jogja akan dikembangkan, jarak antar rel bakal dilebarkan.
Dia menyebut penertiban Bong Suwung tidak ada hubungannya dengan Detail Engineering Design (DED). Peron yang tambah lebar akan mengurai penumpukan penumpang saat peak season. Pelebaran akan berpengaruh pada panjang jalur.
Secara geometri, kata Krisbiyantoro, harus menarik ke Barat menjadi lebih panjang dan lebar. "Jangka panjang untuk pengembangan jalur emplacement stasiun jangka panjangnya terkait dengan perluasan peron di stasiun," jelasnya.
Menurutnya jarak antar rel saat ini hanya 2,5-3 meter, akan lebih baik jika dilebarkan. Di Stasiun Jogja dia menyebut yang paling lebar ada di jalur 3, dan lainnya pendek-pendek.
Lebih lanjut dia mengatakan belum bisa memastikan kapan rencana jangka panjang tersebut akan dieksekusi. Sebab untuk pembangunan jalur harus menunggu arahan dari regulator.
Selain Stasiun Jogja, menurutnya Stasiun Lempuyangan juga perlu ditata. Meski ada emplacement tapi masih perlu dilebarkan, khususnya terkait pintu masuk dan ruang parkir. "Ini kan sangat sempit, bahkan didominasi di jalan luar, sedangkan jalan luar semakin menyempit," ucapnya.
Akan tetapi jika mau memanfaatkan jalan menjadi area stasiun perlu koordinasi dahulu dengan pemerintah setempat, termasuk keraton. Sebab perlu jalan pengganti jika dimasukkan ke dalam area stasiun. "Belum sampai tahap itu [DED], masih jangka panjang kalau pengembangan stasiun secara keseluruhan," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Toko Online Temu Asal China Dilarang Masuk Indonesia, Ini Alasan Menkominfo
- Mendag Sita 11.000 Ton Siku Baja Tanpa SNI Senilai Rp11 Miliar
- Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia Diklaim Mampu Menarik Investasi dari Jepang
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
Advertisement
BEDAH BUKU: Perkuat Literasi Masyarakat demi Menekan Kasus Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Istana Akui ICOR Masa Pemerintahan Jokowi Tak Kunjung Membaik
- Astra Motor Yogyakarta x Kustomfest, Menyapa Karya Honda Dream Ride Project di Kustomfest 2024
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Senin 7 Oktober, Harga Cabai dan Bawang Naik, Minyak Goreng Stabil
- PLN Sukses Gelar PLN Electric Run 2024, Ajak Masyarakat Kurangi Emisi Karbon, Berikut Daftar Pemenangnya
- Peringati Hari Cerebral Palsy Sedunia, Alfamart Berikan Bantuan Nutrisi untuk Disabilitas
- Cadangan Devisa Indonesia per September 2024 Tercatat 149,9 Miliar Dolar AS
- Promo Lawson Coffee Sebulan Penuh: 5 Cup Es Kopi Susu ABEGE Hanya Rp50 Ribu!
Advertisement
Advertisement