Advertisement
PIP Salurkan Pembiayaan Rp43,25 Triliun Hingga Oktober 2024
Advertisement
JOGJA—Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyalurkan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) Rp43,25 triliun menjangkau 11,18 juta debitur dengan dukungan 91 lembaga penyalur per 12 Oktober 2024.
Pemerintah terus memperkuat dukungan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program pembiayaan UMi dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Advertisement
Direktur Keuangan, Umum, dan Sistem Informasi PIP, Mas Soeharto mengatakan program pembiayaan UMi mencakup berbagai wilayah di Indonesia.
Pulau Jawa mencatatkan angka tertinggi sebesar Rp26,28 triliun kepada 7,06 juta debitur. Kemudian Sumatra sebesar Rp10,5 triliun kepada 2,51 juta debitur.
Disusul Bali dan Nusa Tenggara Rp2,41 triliun kepada 613,9 ribu debitur.
Lalu wilayah Sulawesi Rp2,86 triliun untuk 708,3 ribu debitur. Sementara Kalimantan dan Maluku-Papua masing-masing mendapatkan Rp974 miliar dan Rp173,4 miliar. Menurutnya PIP selalu memastikan penyaluran UMi tepat sasaran dengan pemantauan dan evaluasi secara berkala.
"Dari 2017-2024 sudah 11,18 juta orang. Artinya manfaat inklusivitas keuangan yang digaungkan Kemenkeu tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi," ucapnya dalam acara Media Meet Up di SABIN by Seken Living, Jumat (18/10/2024).
Pada 2023 pembiayaan UMi berhasil menyalurkan Rp9,48 triliun untuk 2,21 juta debitur. Meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,92 triliun untuk 1,95 juta debitur.
Lebih lanjut dia mengatakan Kemenkeu memiliki visi menciptakan inklusifitas keuangan. Menurutnya BIP dibentuk karena Satker BLU memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
"Di 2024 kami target 2,2 juta capaian sudah hampir 1,6 juta tinggal 600 ribu lagi. Akan tercapai, dan capaian ini menjangkau 510 kabupaten kota di seluruh Indonesia," tuturnya.
Kepala Subdirektorat Kredit Program dan Investasi Lainnya, Direktorat Sistem Manajemen Investasi, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan, Darta mengatakan hingga 15 Oktober 2024 penyaluran KUR mencapai Rp231,8 triliun atau 77,29% dari target 2024 sebesar Rp300 triliun dengan lebih dari 4 juta debitur.
Ia menjelaskan program KUR bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan UMKM, meningkatkan daya saing, dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja. Penyaluran KUR di 2024 terbagi menjadi 68,95% untuk KUR Mikro, 30,62% untuk KUR Kecil, dan sisanya penyaluran untuk KUR Super Mikro dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Penyaluran KUR juga berfokus pada sektor-sektor produktif. Distribusi terbesar ke sektor perdagangan 42,7 persen, pertanian 33,2 persen, dan jasa 15,5 persen," ucapnya.
Darta mengatakan program KUR berperan penting dalam memperluas akses pembiayaan dan meningkatkan daya saing UMKM dengan suku bunga kompetitif 6% per tahun dan 3% untuk program khusus. Ia berharap KUR bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
"Program KUR menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM produktif tetapi belum memiliki agunan tambahan yang cukup," lanjutnya.
Penyaluran UMi dan KUR di DIY
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY, Agung Yulianta mengatakan UMi punya peran luar biasa di DIY selama 7 tahun terakhir. Hingga Oktober 2024 DIY telah disalurkan Rp337,8 miliar untuk 92.078 debitur. Khusus di 2024 sudah tersalurkan Rp40,11 miliar kepada 9.506 debitur dengan penyaluran tertinggi ada di Kabupaten Bantul.
Menurutnya sektor yang paling banyak mengakses UMi adalah sektor perdagangan besar dan eceran. Lalu dari sisi penyaluran paling besar adalah PT Permodalan Nasional Madani.
Sementara itu untuk penyaluran KUR di DIY selama 10 tahun terakhir hingga Oktober 2024 telah telah disalurkan Rp37,8 triliun untuk 1,02 juta debitur. Sedangkan 2024 sampai triwulan III telah disaluRkan Rp4,26 triliun untuk 77.881 debitur di mana penyaluran tertinggi ada di Kabupaten Sleman.
"Penyaluran UMi terbesar ada di Bantul dan KUR ada di Sleman. Program KUR dn UMi tampil luar biasa jadi salah satu skema pilihan untuk mengatasi problem ekonomi saat pandemi Covid," jelasnya.
Agung mengatakan sektor yang paling banyak mengakses KUR adalah sektor perdagangan besar dan eceran. Disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan, serta sektor kemasyarakatan sosial budaya dan hiburan. "Dari sisi penyalur penyaluran terbesar lewat BPD DIY dan Bank Mandiri. Ini potret KUR di DIY."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement