Advertisement
Properti Berkontribusi Besar pada Perekonomian, REI Berharap Izin Dipermudah

Advertisement
JOGJA—DPP Real Estate Indonesia (REI) menyebut properti punya peran signifikan pada penyerapan tenaga kerja hingga pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu REI berharap agar masalah perizinan lebih dipermudah.
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto mengatakan industri perumahan memberikan dampak pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 14%. Kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 35-55%, dan membuka lapangan kerja 14 juta-17 juta.
Advertisement
Dia menjelaskan berdasarkan riset hasil kerjasama dengan Lembaga Management Universitas Indonesia (UI) setiap investasi 3,5 miliar dolar AS atau Rp56 triliun akan berkontribusi pada ekonomi sebesar 0,26%. Setiap investasi 7 miliar dolar AS akan memberikan kontribusi 0,56%.
"Investasi di Indonesia rata-rata Rp120-145 triliun setiap tahunnya. Artinya properti berikan kontribusi ke ekonomi Indonesia minimal 0,5%," ucapnya dalam Musyawarah Daerah (Musda) XII REI DIY 2024 di Hotel Tentrem, Rabu (23/10/2024).
Menurutnya REI menjadi mitra baik pemerintah dalam membangun perekonomian. Jika dibedah lagi, kata Joko, properti menjadi tulang punggung industri padat karya dengan melibatkan 185 industri terkait. Mulai dari industri cat, kayu, kaca, baja ringan, besi dan lainnya.
BACA JUGA: Perusahaan Fesyen di Kulonprogo PHK 814 Karyawan, Disnakertrans Jamin Hak-hak Pekerja
Kemudian dari 185 industri ini akan menyerap banyak tenaga kerja dan bisa mendorong daya beli. "Bahwa perizinan industri properti harusnya makin cepat makin bagus," pintanya.
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan properti punya kontribusi besar, timbal ke timbal balik ke daerah atau negara sebesar 34% untuk rumah komersial. Menurutnya jika negara mau memanfaatkan pendapatan yang begitu besar dari rumah komersial dia berharap sektor properti dijaga.
REI DIY mendorong sinergi bersama antara Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Pemerintah Kota (Pemkot), BPN, Kantor Pajak, dan lainnya.
"Sinergi bersama mencari yang 34% tadi, tentu yang diuntungkan pertama adalah negara hitungannya kalau kami 10 persen-15 persen," kata Ilham.
Lebih lanjut dia mengatakan REI DIY punya 101 anggota dan sebagian besar bergerak di rumah komersial. Dalam dua tahun terakhir rumah komersial mendapatkan fasilitas PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), menurutnya ini menguntungkan bisnis properti meski yang mendapatkan adalah konsumen.
"Kontribusinya besar ya, kami dijaga, dirawat, izinnya dipermudah dan dipercepat di sisi kepemilikan lahan," ucapnya.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengatakan ketersediaan lahan menjadi tantangan saat ini. Sebab harga tanah di DIY cukup tinggi. Kedepan bisa dikembangkan hunian vertikal meski tidak mudah. Sebab pola pikir masyarakat yang masih lebih memilih rumah napak.
Ia menjelaskan pekerjaan rumah lainnya adalah penyediaan 3 juta rumah di pemerintahan Prabowo-Gibran. Di mana target ini akan direalisasikan oleh Kementerian Perumahan yang baru dibentuk.
"REI jadi backbone dari program tiga juta rumah yang akan segera digulirkan pemerintah baru. Kami harapkan dukungan stakeholder dan bank penyalur," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pertamina Bentuk Timsus Investigasi Dugaan BBM Oplosan di Bali
- Harga Pangan Hari Ini: Daging Ayam & Gula Naik
- Banyak Kantor Bank Tutup, Kemenkeu: Bukan Kemunduran, Tapi Dampak Inovasi
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement