Boeing Tawarkan Kenaikan Gaji 38% Sebagai Solusi Akhiri Aksi Mogok Pekerja
Advertisement
Harianjogja.com.com, JAKARTA - Boeing Co atau The Boeing Company dan para pemimpin serikat pekerja perwakilan 33.000 karyawan yang mogok dikabarkan telah mencapai kesepakatan tentatif untuk mengakhiri perselisihan perburuhan yang berkepanjangan dan melumpuhkan proses manufaktur pesawat komersial perusahaan tersebut.
Mengutip Bloomberg pada Jumat (1/11/2024), International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) yang mewakili para pekerja mogok menuturkan, proposal terbaru Boeing akan meningkatkan upah sebesar 38% selama empat tahun dan memberikan pekerja bonus penandatanganan sebesar US$12,000 setelah ratifikasi.
Advertisement
IAM District 751 mendesak anggotanya untuk menerima tawaran Boeing dan mengakhiri pemogokan, memperingatkan bahwa mereka berisiko kehilangan keuntungan yang telah mereka peroleh setelah berminggu-minggu melakukan perundingan bersama. Serikat pekerja berencana mengadakan pemungutan suara mengenai proposal tersebut pada 4 November.
“Dalam setiap negosiasi dan pemogokan, ada titik di mana kami telah melakukan segala yang kami bisa dalam tawar-menawar dan dengan menahan tenaga kerja kami. Saat ini kami berada pada titik tersebut dan berisiko mengalami kemunduran atau penawaran yang lebih rendah di masa depan," kata serikat pekerja tersebut pada Kamis malam waktu setempat.
BACA JUGA: Produsen Pesawat Boeing Sebut Tertarik Dukung Industri Dirgantara Indonesia
Pemungutan suara terhadap tawaran baru ini memberi Boeing peluang baru untuk mengakhiri pemogokan setelah para pekerja menolak dua tawaran sebelumnya. Ratifikasi akan mewakili kemenangan penting bagi Chief Executive Officer baru Kelly Ortberg, menyelesaikan salah satu tugas paling mendesak dalam upayanya untuk menghidupkan kembali produsen yang terkepung.
Kedua belah pihak telah bekerja sepanjang minggu untuk memecahkan kebuntuan dengan bantuan dari penjabat Menteri Tenaga Kerja AS Julie Su. Penghentian pekerjaan ini sudah mendekati dua bulan, menekan Boeing dan para pemasoknya, dan berdampak buruk pada perekonomian AS.
Produksi pesawat-pesawat jet utama termasuk pesawat perah 737 Max telah dihentikan sejak para pekerja berhenti bekerja pada tanggal 13 September, sehingga pabrik-pabrik Boeing yang diwakili oleh IAM di wilayah Pantai Barat terhenti. Pemogokan ini menyebabkan hilangnya pendapatan Boeing sekitar US$100 juta per hari, menurut beberapa perkiraan, sehingga menambah beban keuangannya.
Pemogokan ini juga menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$9,66 miliar, jauh melebihi pemogokan pekerja pelabuhan pada awal bulan Oktober, menurut Anderson Economic Group. Penghitungan tersebut mencakup hilangnya gaji, hilangnya pendapatan, kerugian pemasok, dampak terhadap pelanggan, dan dampak terhadap perekonomian lokal di Washington dan Oregon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
- Nilai Impor pada Oktober 2024 Capai 21,94 Miliar Dolar AS, Naik 16,54 Persen
Advertisement
Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BI Janjikan Insentif untuk Perbankan Dukung Program 3 Juta Rumah
- Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia
- Hasil Sidak, 4 SPBU di DIY Ditutup karena Melakukan Kecurangan, Ini Daftarnya
- OJK Awasi Ketat Entitas Pinjol KoinP2P
- Perbanyak Transaksi di GoFood, Menangkan Pengalaman Eksklusif Konser MALIQ & DEssentials
- Ekonom Dukung Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6%
- PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Barang Elektronik Juga Bakal Ikut Naik
Advertisement
Advertisement