Advertisement

Trump Bakal Naikkan Tarif Impor China hingga Kanada, Begini Dampaknya bagi DIY Menurut Disperindag

Anisatul Umah
Kamis, 28 November 2024 - 13:37 WIB
Ujang Hasanudin
Trump Bakal Naikkan Tarif Impor China hingga Kanada, Begini Dampaknya bagi DIY Menurut Disperindag Ilustrasi suasana aktivitas di pelabuhan yang menjadi salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo Regional 4 di kawasan Timur. Antara - HO/Pelindo Regional 4\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Presiden AS terpilih Donald Trump akan menaikkan tarif impor kepada China, Meksiko, hingga Kanada. Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag DIY, Theresia Sumartini menyampaikan kebijakan Trump yang nasionalis dan proteksionis akan berdampak pada ekspor DIY ke AS. Meskipun Indonesia bukan negara mitra utama bagi AS.

Di satu sisi AS akan mengurangi atau menghambat impor melalui metode non tarif maupun alasan lain seperti dumping sehingga terjadi penurunan ekspor DIY. Tetapi disisi lain dengan terhambatnya ekspor dari negara-negara mintra AS seperti China, Vietnam, Korea maka produk DIY memiliki peluang untuk masuk.

Advertisement

"Celah permintaan yang sebelumnya diisi oleh negara mitra AS, walaupun mungkin jumlah tidak banyak," jelasnya.

Menurutnya, kesempatan ini harus dimanfaatkan maksimal bagi pelaku usaha DIY. Khususnya mampu menyiasati dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan aturan yang akan diterapkan. Ia menyebut kebijakan ini juga bisa menekan ekspor DIY ke negara mitra AS. Sebab berkurangnya permintaan AS ke negara mitra utama.

Sumartini menjelaskan ada kemungkinan produk China tetap masuk AS melalui Indonesia. Melalui cara investasi perusahaan China di Indonesia baik barang setengah jadi maupun barang yang sama sekali belum diproduksi."

Dalam hal ini Indonesia termasuk DIY akan diuntungkan karena nilai ekspor akan meningkat," tuturnya.

Akan tetapi ada kemungkinan semakin banyak produk yang masuk ke negara potensial seperti Indonesia yang akhirnya juga ke DIY. Pemerintah pusat perlu mengantisipasi dengan berbagai aturan yang dampaknya bisa menghambat tetapi tidak menyalahi aturan perdagangan internasional.

Lebih lanjut dia mengatakan beberapa upaya dilakukan agar ekspor ke AS tetap maksimal. Di antaranya menjaga hubungan bilateral dan multilateral dengan baik. Kedua menjaga daya saing produk DIY mulai dari kualitas, harga, disertai standarisasi produk. Sebab tingkat persaingan di AS sangat tinggi.

Lalu mampu mengadaptasi kebutuhan permintaan saat ini. "Serta kepatuhan terhadap regulasi internasional," lanjutnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekspor DIY pada September 2024 mencapai 46,18 juta dolar AS, secara bulanan (month-to-month/mtm) turun tipis 1,2% dari bulan sebelumnya 46,74 juta dolar AS. Akan tetapi secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi kenaikan di mana pada September 2023 sebesar 37,11 juta dolar AS.

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan pada September 2024 negara pangsa ekspor pertama adalah AS dengan nilai 21,67 juta dolar AS andilnya 46,93%. Kedua Australia dengan nilai 3,13 juta dolar AS andilnya 6,78%. Ketiga Jepang 2,90 juta dolar AS andilnya 6,26%. Disusul Jerman dan seterusnya dengan nilai di bawah 2,5 juta dolar AS dengan andil dibawah 6%.

Ia menjelaskan, berdasarkan komoditas ekspor terbesar DIY pada September 2024 yakni pakaian jadi bukan rajutan mencapai 11,20 juta dolar AS andilnya 24,25%. Kedua barang-barang rajutan dengan nilai 8,65 juta dolar AS andilnya 18,73%. Ketiga perabot penerangan rumah 5,96 juta dolar AS andilnya 12,91%.

"Untuk barang-barang dari kulit dan seterusnya nilainya di bawah 5,7 juta dolar AS dan dan andil di bawah 12,5%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 5 Desember 2024, Makan Bergizi Gratis, Tol Jogja-Solo, hingga Gus Miftah Minta Maaf

Jogja
| Kamis, 05 Desember 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement