Advertisement
Trump Bakal Naikkan Tarif Impor China hingga Kanada, Begini Dampaknya bagi DIY Menurut Disperindag
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Presiden AS terpilih Donald Trump akan menaikkan tarif impor kepada China, Meksiko, hingga Kanada. Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag DIY, Theresia Sumartini menyampaikan kebijakan Trump yang nasionalis dan proteksionis akan berdampak pada ekspor DIY ke AS. Meskipun Indonesia bukan negara mitra utama bagi AS.
Di satu sisi AS akan mengurangi atau menghambat impor melalui metode non tarif maupun alasan lain seperti dumping sehingga terjadi penurunan ekspor DIY. Tetapi disisi lain dengan terhambatnya ekspor dari negara-negara mintra AS seperti China, Vietnam, Korea maka produk DIY memiliki peluang untuk masuk.
Advertisement
"Celah permintaan yang sebelumnya diisi oleh negara mitra AS, walaupun mungkin jumlah tidak banyak," jelasnya.
Menurutnya, kesempatan ini harus dimanfaatkan maksimal bagi pelaku usaha DIY. Khususnya mampu menyiasati dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan aturan yang akan diterapkan. Ia menyebut kebijakan ini juga bisa menekan ekspor DIY ke negara mitra AS. Sebab berkurangnya permintaan AS ke negara mitra utama.
Sumartini menjelaskan ada kemungkinan produk China tetap masuk AS melalui Indonesia. Melalui cara investasi perusahaan China di Indonesia baik barang setengah jadi maupun barang yang sama sekali belum diproduksi."
Dalam hal ini Indonesia termasuk DIY akan diuntungkan karena nilai ekspor akan meningkat," tuturnya.
Akan tetapi ada kemungkinan semakin banyak produk yang masuk ke negara potensial seperti Indonesia yang akhirnya juga ke DIY. Pemerintah pusat perlu mengantisipasi dengan berbagai aturan yang dampaknya bisa menghambat tetapi tidak menyalahi aturan perdagangan internasional.
Lebih lanjut dia mengatakan beberapa upaya dilakukan agar ekspor ke AS tetap maksimal. Di antaranya menjaga hubungan bilateral dan multilateral dengan baik. Kedua menjaga daya saing produk DIY mulai dari kualitas, harga, disertai standarisasi produk. Sebab tingkat persaingan di AS sangat tinggi.
Lalu mampu mengadaptasi kebutuhan permintaan saat ini. "Serta kepatuhan terhadap regulasi internasional," lanjutnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat ekspor DIY pada September 2024 mencapai 46,18 juta dolar AS, secara bulanan (month-to-month/mtm) turun tipis 1,2% dari bulan sebelumnya 46,74 juta dolar AS. Akan tetapi secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi kenaikan di mana pada September 2023 sebesar 37,11 juta dolar AS.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan pada September 2024 negara pangsa ekspor pertama adalah AS dengan nilai 21,67 juta dolar AS andilnya 46,93%. Kedua Australia dengan nilai 3,13 juta dolar AS andilnya 6,78%. Ketiga Jepang 2,90 juta dolar AS andilnya 6,26%. Disusul Jerman dan seterusnya dengan nilai di bawah 2,5 juta dolar AS dengan andil dibawah 6%.
Ia menjelaskan, berdasarkan komoditas ekspor terbesar DIY pada September 2024 yakni pakaian jadi bukan rajutan mencapai 11,20 juta dolar AS andilnya 24,25%. Kedua barang-barang rajutan dengan nilai 8,65 juta dolar AS andilnya 18,73%. Ketiga perabot penerangan rumah 5,96 juta dolar AS andilnya 12,91%.
"Untuk barang-barang dari kulit dan seterusnya nilainya di bawah 5,7 juta dolar AS dan dan andil di bawah 12,5%," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Program Makan Bergizi Gratis Incar Pengusaha Kuliner Lokal, PPJI DIY: Baru Penawaran Sewa Dapur
- Ombudsman Sebut Pengaturan Pupuk Bersubsidi Perlu Payung Hukum
- Luhut Sebut Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Awal 2025 Kemungkinan Ditunda
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
Advertisement
Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 5 Desember 2024, Makan Bergizi Gratis, Tol Jogja-Solo, hingga Gus Miftah Minta Maaf
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pinjol dan Judi Online Berefek Domino pada Industri Asuransi Umum
- Janur Resto Malyabhara Hotel Luncurkan Christmas Dinner Istimewa untuk Libur Akhir tahun
- Bank BPD DIY Pererat Silaturahmi dengan Purnabakti
- Okupansi Hotel DIY Libur Akhir Tahun, PHRI DIY Andalkan Rombongan Sekolah dan Perusahaan
- Resmi! Pemerintah Terbitkan Aturan Soal Formula Kenaikan UMP 2025
- Disperindag DIY Gelar Business Matching Gerakan Bangga Buatan Jogja di Galeria Mall
- Ekonom Nilai Tidak Ada Urgensinya PPN Naik 12 Persen Awal 2025
Advertisement
Advertisement