Advertisement

Gowes Tak Lagi Booming, Bisnis Sewa Sepeda di JJLS Bantul Milik Pria Ini Tetap Moncer

Jumali
Rabu, 25 Desember 2024 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Gowes Tak Lagi Booming, Bisnis Sewa Sepeda di JJLS Bantul Milik Pria Ini Tetap Moncer Hanifan saat memberikan penjelasan di rumahnya terkait usaha sewa sepedanya, Rabu (25/12/2024) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Jalan kesuksesan bisa datang kapan dan dari mana saja. Prinsipnya, tidak ada kata terlambat untuk mulai berusaha. Hal itulah yang ada di pikiran, Hanifan, 26 warga Patihan, Gadingsari, Sanden, Bantul. Pria yang sehari-hari mengajar di salah satu SMP di Kapanewon Jetis, Bantul itu, pada 2023 nekat membuka usaha sewa sepeda. Padahal, masa booming gowes yang sempat muncul pada saat Pandemi Covid-19 telah lewat. Bahkan, kini banyak korban booming gowes yang memilih menjual sepedanya.

"Termasuk saya. Karena setelah Pandemi Covid-19, saya harus ngantor dan sepeda saya nganggur. Maka saya jual," kata Hanifan, Rabu (25/12/2024).

Advertisement

Lalu dalam perkembanganya, Hanifan melihat jika ada usaha sewa sepeda di tempat wisata, yakni di sekitar Jembatan Kretek 2. Hanya saja, sepeda tersebut bukan untuk disewakan, melainkan sebagai property dari paket wisata dan dokumentasi.

Pikiran Hanifan mulai terganggu dan sedikit menyesal karena telah menjual sepeda jenis federal yang dimilikinya. "Lalu saya pun membeli dua sepeda, jenis city bike yang dilengkapi dengan keranjang di depan. Sepeda itu dipakai oleh bapak dan ibu. Kebetulan beliau masih sering gowes. Eh, sampai di sekitaran JJLS ada orang yang nanya di mana lokasi sewa sepeda yang ibu dan bapak kendarai," ungkap Hanifan.

Melihat kejadian tersebut, Hanifan pun bergerak cepat. Naluri bisnis muncul di kepalanya bergerak. "Ya, gimana lagi. Saya sewakan. Lalu kok banyak yang tanya, ya udah perlahan saya buka usaha," jelas Hanifan. Benar saja, mulai September 2023, Hanifan akhirnya membuka usaha sewa sepeda dengan nama Sepedaa. 

Berbeda dengan pebisnis yang memiliki modal besar, Hanifan yang punya dana cekak pun memilih untuk tidak terlalu berambisi dalam menjalankan usaha sewa sepeda. Sebab, diakuinya, usaha tersebut dinilainya masih sampingan, sembari melihat perkembangan.

"Awalnya dua unit sepeda dulu. Ada yang sewa. Lalu, karena ini kan era digital, saya ajak beberapa teman untuk take conten sepeda di sekitar pantai. Lalu diunggahlah di TikTok, Instagram dan media sosial lainnya. Eh, di TikTok malah jadi FYP, dari sana mulai kenal usaha sewa sepeda yang saya jalankan," papar Hanifan.

Perlahan, banyak wisatawan yang menyewa sepeda di tempat usaha Hanifan. Bahkan, terkadang dirinya kewalahan dalam menanggapi orderan sewa. Hanya saja, Hanifan sadar jika usahanya tersebut adalah sampingan dan modal cekak, maka dirinya tidak terlalu berambisi segera mengajukan pinjaman modal ke bank.

"Saya enggak mau ajukan pinjaman waktu itu. Dua sepeda dulu disewakan, lambat laun modal saya untuk beli sepeda itu balik, baru saya mulai membeli sepeda lagi. Saat ini sudah ada 10 unit sepeda yang saya miliki dan sewakan," ungkap Hanifan.

Untuk tarif sewa, Hanifan pun tidak memberikan patokan harga yang tinggi. Ia memasang banderol Rp20.000 untuk sewa satu unit sepeda selama durasi 1 jam. Untuk 2 jam Rp35.000, dan paling mahal Rp100.000 selama 12 jam.

BACA JUGA: Berpotensi Cuan, 10 Ide Bisnis Ini Bisa Anda Jalankan Setelah Lebaran

Hanifan pun sadar jika hanya mengandalkan jasa penyewaan sepeda tidak akan membuat usahanya terus berkembang. Karena para penyewa membutuhkan jasa lainnya, seperti pernik-pernik bersepeda sampai dokumentasi. Alhasil, Hanifan pun melengkapi usahanya tersebut dengan menggandeng beberapa temannya.

"Untuk pernik-perniknya ada harga tersendiri. Pernik-pernik piknik yang jelas mulai dari topi dengan tarif Rp5.000 sampai tripod untuk selfie Rp15.000. Jika pengin ada dokumentasi, kami juga menyediakan, termasuk jasa angkut sepeda," jelasnya.

Melihat tarif yang hemat dan ramah di kantong, Hanifan pun mengakui jika sejauh ini mahasiswa dari luar kota yang berkuliah di Jogja masih menjadi pelanggan penyewaan sepedanya.Selain itu ada juga wisatawan. "Rata-rata dari luar kota. Jarang yang dari DIY. Mereka biasanya sewa sepeda dan mengitari Pantai Selatan, ada juga untuk kebutuhan konten medsos dan preweeding juga," ujar dia.

Pada musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini, Hanifan hanya berharap agar usahanya tersebut laris. Sebab, cuaca hujan yang sering mengguyur beberapa waktu terakhir sedikit banyak berpengaruh terhadap usahanya. "Selama Oktober-awal Desember memang tidak banyak. Seminggu paling lima unit yang tersewa. Memasuki liburan ini sehari ada 4 orderan. Seperti hari ini 8 sepeda sudah disewa. Ya, semoga selama musim liburan ini omzetnya bisa menembus Rp6 juta-Rp7 juta," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal dan Rute Lengkap Trans Jogja, Transportasi Murah untuk Keliling ke Sejumlah Tempat Wisata

Jogja
| Kamis, 26 Desember 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Kebanjiran Pengunjung di Libur Natal, Wahana Baru Jadi Daya Tarik

Wisata
| Selasa, 24 Desember 2024, 16:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement