Advertisement

Bangun Bank Sampah, BRI Peduli Giatkan Gerakan Anti Sampah

Sirojul Khafid
Senin, 27 Januari 2025 - 16:47 WIB
Maya Herawati
Bangun Bank Sampah, BRI Peduli Giatkan Gerakan Anti Sampah Bangun Bank Sampah, BRI Peduli Giatkan Gerakan Anti Sampah. / Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen mendorong praktik ekonomi sirkular di Indonesia. BRI mengajak masyarakat berperan aktif untuk mengurangi volume sampah melalui Gerakan BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah), sebagai bagian dari besaran program Zero Waste to Landfill.

Sebagai realisasi konkrit gerakan BRI Peduli Yok Kita GAS, salah satunya adalah dengan membangun bank sampah atau TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu).

Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan berbagai pihak terkait, BRI berupaya memperluas jaringan bank sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Advertisement

Ditempatkan di wilayah sekitar wilayah operasional BRI, tujuan program ini untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Sejak digulirkan pada tahun 2021, program BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’ telah dilaksanakan di puluhan lokasi di Indonesia yang terdiri dari pasar tradisional dan lingkungan masyarakat secara umum.

BACA JUGA: Rekor Tertinggi, Hotel di DIY Penuh Dipesan pada Libur Isra Mikraj dan Imlek

Program ini membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pemilahan sampah, pelatihan tata kelola dan penguatan kelembagaan, pelatihan literasi keuangan, dan pelatihan manajemen bisnis bank sampah.

BRI juga telah mengadopsi pendekatan yang inovatif dalam pengelolaan sampah dengan menyediakan fasilitas modern seperti mesin pencacah sampah organik dan bak maggot komunal.

Melalui inovasi ini, masyarakat dapat mengolah sampah organik menjadi produk yang bernilai seperti pupuk kompos atau pakan ternak.

Hasilnya di tahun 2023 dengan program Yok Kita GAS di pasar tradisional, telah terkumpul 6 ton sampah organik dan 8 ton sampah anorganik dengan jumlah maggot terjual sebanyak 72 kg.

Program ini berhasil mengubah paradigma masyarakat tentang sampah menjadi aset bernilai ekonomis dengan meningkatnya jumlah nasabah bank sampah menjadi 260 anggota. Lebih lanjut, seluruh proses pengelolaan sampah berhasil mereduksi emisi CO2 sebanyak 59 ton dan CH4 sebanyak 23 ton.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto, mengatakan bahwa inisiatif Zero Waste to Landfill merupakan langkah awal dalam menjawab tantangan global terkait krisis sampah yang semakin mendesak.

"Kami menyadari bahwa pengelolaan sampah yang baik adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai perusahaan BUMN, BRI berkomitmen untuk menjadi contoh dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular. Melalui program pengelolaan sampah terpadu ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung target pemerintah untuk mencapai Indonesia Net Zero Emission 2050," katanya, dikutip laman resmi BRI, beberapa waktu lalu.

Menurut Solichin, keberhasilan awal program BRI Peduli Yok Kita GAS menjadi motivasi bagi BRI untuk terus mengembangkan dan memperluas program ini.

“Dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta menciptakan ekonomi sirkular yang berkelanjutan,” kata Solichin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Cuara di Jogja Hari Ini, Rabu 29 Januari 2025, Sebagian Besar Hujan Ringan

Jogja
| Rabu, 29 Januari 2025, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 18:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement