Advertisement
Tragedi di Pantai Drini, Puspar UGM Sebut Aspek Keamanan dan Keselamatan Berwisata Harus Diutamakan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Peristiwa tragis di tempat wisata menimpa SMPN 7 Mojokerto yang tengah berlibur ke Pantai Drini, Gunungkidul akhir Januari 2025 lalu. Sebanyak 13 siswa terseret ombak dan 4 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM, Destha Titi Raharjana mengaku prihatin dan menyayangkan kejadian ini. Ia berpandangan meski kecelakaan tidak dapat diprediksi, namun bisa diantisipasi dengan tetap menjaga kewaspadaan semua pihak. Serta menjadikan keselamatan sebagai prinsip utama untuk menekan resiko terjadinya kecelakaan.
Advertisement
"Dapat dicegah apabila segenap pihak mampu melakukan menerapkan SOP dan selalu menjalankan pengendalian," ucapnya, Rabu (5/2/2025).
Menurutnya pihak pengelola merupakan pihak yang paling paham lingkungan wisatanya, kondisi wahana permainan beserta fasilitasnya. Semestinya semua dalam kondisi yang selalu siap dan mendapat pengawasan ketat. Selain itu, kata Dhesta, secara periodik perlu dilakukan pengecekan kelaikan.
Wisatawan yang membeli tiket wisata dan berniat bermain wahana permainan harus diyakinkan keamanan semua fasilitas dan jaminan keselamatan bagi pengunjung, meskipun dalam tiket tercantum adanya asuransi.
"Jika perlu pasang papan informasi, himbauan untuk selalu waspada, dan hati-hati," tuturnya.
Ia juga menghimbau agar pengelola tidak segan-segan mengingatkan secara berulang terkait keselamatan pengunjung. Sebab di waktu-waktu tertentu ketika jumlah pengunjung melonjak membuat mereka mengabaikan keselamatan diri. Terlebih untuk lokasi-lokasi wisata di alam terbuka, seperti Pantai Drini.
Lebih lanjut dia mengatakan pihak wisatawan mestinya juga selalu waspada dan mampu menjaga diri terlebih di musim penghujan. Berwisata di lokasi wisata air, menurutnya sangat perlu untuk mengetahui karakter lokasi wisata yang dituju.
"Kesiapan untuk bertanggung jawab atas diri sendiri juga menjadi hal utama," jelasnya.
Pihak sekolah juga perlu memberikan himbauan agar siswanya selalu berhati-hati. Pengetahuan tentang kemungkinan terjadinya gelombang saat berwisata di pantai pun harus dicari atau diberikan kepada wisatawan.
"Terlebih, karakter gelombang laut yang dikenal ganas serta keberadaan palung di pantai Selatan Jawa yang patut untuk diwaspadai."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Kamis 18 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement