Advertisement
Elpiji 3 Kg Masih Sulit Didapat, Pertamina: Masyarakat Masih Panic Buying

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan gas elpiji 3 kg atau gas melon di sebagian wilayah DIY masih sulit didapatkan karena masyarakat membelinya secara berlebihan.
Dia mengatakan berdasarkan hasil pengamatan di beberapa daerah yang dilakukan sidak masyarakat rata-rata membeli 2-3 tabung karena khawatir tidak mendapatkan pasokan.
Advertisement
Padahal pasokan dari Pertamina menyesuaikan dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda). Setiap pangkalan, kata dia, biasanya dikirimi stok setiap dua kali dalam seminggu. "Masyarakat memang masih panic buying," ucapnya, Minggu (16/2/2025).
Menurutnya sejauh ini pasokan elpiji 3 kg lancar, di weekend pekan ini dari Jumat-Minggu penyaluran rata-rata 396 metrik ton (MT) per hari atau setara dengan 132.000 tabung elpiji untuk DIY.
Taufiq mengatakan ini pasokan normal tidak ada penambahan. Sebab untuk penambahan harus berdasarkan permintaan dari Pemda.
BACA JUGA: Harga Gas Melon di Bantul Tembus Rp25.000, Pemkab Klaim Tidak Ada Kelangkaan
Masyarakat DIY dihimbau untuk membeli sesuai dengan kebutuhan. Jika tidak ada panic buying menurutnya elpiji 3 kg akan terus tersedia. Oleh karena itu untuk meminimalkan pembelian berlebih difilter dengan menggunakan KTP.
Dia menjelaskan KTP masih menjadi satu-satunya alat filter karena di pangkalan lebih mengutamakan individu. Meski sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah pemilik KTP adalah pembeli asli. "Sementara masih kami salurkan sesuai peraturan pemerintah yang berlaku," tuturnya.
Kemudian untuk lebih mudah menemukan pangkalan terdekat di sekitar tempat tinggal, masyarakat bisa mengakses lewat laman ptm.id/infolpg3kg. Melalui laman ini, kata Taufiq, masyarakat bisa mendapatkan elpiji yang stoknya melimpah dan harganya murah. "Karena ini juga kami jamin di pangkalan itu stok selalu ada, tapi dengan kondisi seperti ini saya harapkan masyarakat tidak perlu beli berlebihan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerapan Tarif Impor AS, China Peringatkan Potensi Krisis Kemanusiaan
- Perang Dagang, China Balas Amerika Serikat dengan Mengenakan Tarif Impor 125 Persen
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
- Kementerian Pekerjaan Umum Setujui Kenaikan Lima Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
- Rencana Pembukaan Keran Impor Tanpa Kuota, Wamentan Pastikan Tidak Merugikan Industri Lokal
Advertisement

BPBD DIY Larang Pendakian Ilegal di Gunung Merapi, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Beroperasi 33 Tahun, Tupperware Resmi Menghentikan Bisnis di Indonesia
- Dewan Ekonomi Yakin Kebijakan Tarif Trump Tidak Menggoyahkan Perekonomian Indonesia
- Prabowo Sebut Qatar Komitmen Investasi 2 Miliar Dolar AS ke Danantara
- Tupperwere Resmi Tutup Seusai 33 Tahun Beroperasi di Indonesia, Ini Alasannya
- OJK Wajibkan Pinjaman Online Lebih Dari Rp2 Miliar Wajib Ada Agunan
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, Senin 14 April 2025
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Senin 14 April, Cabai Rawit Naik dan Telur Turun
Advertisement