Advertisement
Kantor Pusat Jepang Tutup Pabrik Sanken Indonesia, Begini Nasib 457 Karyawan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Sanken Indonesia bakal ditutup total pada Juni 2025. Manajemen Sanken Indonesia disebut tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), melainkan memberikan opsi golden shake hand atau penawaran pensiun dini kepada sekitar 457 pekerja yang tersisa saat ini.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Setia Diarta mengatakan manajemen PT Sanken Indonesia memiliki Standard Operating Procedure (SOP) dalam hal pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan karyawannya.
Advertisement
"Bagaimana transisi dengan masalah kepegawaian? Seperti kami sampaikan tempo hari, mereka sepertinya smooth dan sesuai SOP, di mana kalau kita lihat mereka sudah membekali karyawan-karyawan mereka," kata pria yang akrab disapa Tata itu di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Sanken Indonesia juga disebut memberikan pembekalan kepada pekerja yang terdampak untuk mengembangkan wirausaha lewat pembekalan skill tertentu. Upaya ketiga yaitu dengan menawarkan tenaga kerjanya kepada pabrikan Jepang lain yang ada disekitarnya.
"Yang jelas ini bukan PHK, itu yang perlu digarisbawahi, karena kan memang perusahaan akan tutup dan mereka sudah juga diberikan hak mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku," terangnya.
BACA JUGA: Petir Sering Menyambar di Gunungkidul, Begini Cara Menghindari Bahaya dari Sambaran
Lebih lanjut, Tata juga menerangkan bahwa Sanken Indonesia saat ini memproduksi power supply transformator yang biasanya digunakan untuk adapter laptop hingga otomotif. Namun, lini bisnis dari induk usahanya telah diputus untuk beralih ke semikonduktor.
"Untuk proses produksi power supply dan adapter tadi itu sudah diputus. Jadi hanya yang di Indonesia lah yang produksi power supply dan adapter. Yang di Jepang sudah tidak ada, karena mereka konsen untuk ke semikonduktor," tuturnya.
Lebih lanjut, sejak diputuskan untuk berhenti produksi adaptor pada 2017, Sanken Indonesia terus mengalami penurunan permintaan hingga akhirnya manajemen memutuskan untuk menutup pabriknya di Indonesia.
Semula, manajemen Sanken disebut akan memberhentikan produksinya pada Februari 2024. Namun, dengan berbagai pertimbangan maka penutupan pabrik dilakukan pada Juni tahun ini.
"Jadi sebenarnya yang perlu kami tekankan, penghentian lini produksi Sanken Indonesia ini bukan karena iklim usaha di Indonesia, tapi lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan operasionalnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Dilirik Tiga Maskapai Rute Luar Negeri
- Pengusaha Korea Selatan Gerojok Investasi Rp30 Triliun untuk Indonesia
- Keindahan Pariwisata Indonesia Berkumandang di Dubai lewat Arabian Travel Market
- Harga Ayam Hidup Melambung Tinggi, Menteri Pertanian Janjikan Turun dalam Sepekan
- Ditolak China, 10 Pesawat Boeing 737 MAX Dilirik Air India
Advertisement

Sekolah Rakyat di Kota Jogja Akan Gunakan Bangunan di Taman Siswa, Ini Alasannya
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- PLN Ajak Pelaku Industri Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Electricity Connext di KEK Industropolis Batang
- Polri Diminta Investigasi Produk Halal Mengandung Babi
- Serapan Gabah Bulog Yogyakarta Capai 83.000 Ton, Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade
- Danantara Dipastikan Mengelola Aset dari 844 BUMN dengan Aset Diperkirakan hingga US$1 Triliun
- Musim Haji, Pertamina Patra Niaga JBT Siagakan 7.520 Kilo Liter Avtur
- Bank Indonesia Tarik 4 Jenis Uang Kertas dari Peredaran, Hari Ini Terakhir Penukaran
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini 30 April 2025 Naik, Rp2.047.000 per Gram
Advertisement
Advertisement