Advertisement
Dihantam Penurunan Daya Beli, Begini Proyeksi Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2025
                Suasana pedestrian Malioboro pada momentum libur panjang Imlek, Minggu (26/1/2025).  - Harian Jogja/Alfi Annissa Karin
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY memprediksi okupansi hotel DIY saat momen libur lebaran 2025 bisa sama dengan tahun lalu 90,2%, meskipun berat. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan daya beli masyarakat sedang turun, ditambah terjadinya bencana alam di beberapa daerah.
Menurutnya hingga hari ini 13 Maret 2025 reservasi hotel DIY pada periode 28 Maret-6 April 2025 ada di angka 20%-40%. Diharapkan reservasi akan terus meningkat.
"Perekonomian kita belum baik-baik saja yang disebabkan daya beli masyarakat. Okupansi sama dengan tahun lalu sudah baik," ucapnya, Kamis (13/3/2025).
Advertisement
Deddy mengatakan untuk menyiasati kondisi ini, banyak hotel yang buka harga kamar lebih rendah dari tahun lalu. Sebagian lagi membuka dengan harga yang sama dengan tahun lalu.
Meski demikian harga kamar sifanya dynamic rate. Fleksibel bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti kondisi pasar. "Ya ada yang seperti itu [harga lebih rendah] untuk bukanya, tapi sekali lagi ini dynamic rate, bisa berubah-ubah," jelasnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto memproyeksikan kunjungan wisata pada momen libur lebaran 2025 tidak sebaik tahun lalu. Penyebab utamanya adalah penurunan daya beli masyarakat.
Ditambah dengan adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan dan juga beberapa permasalahan dengan regulasi yang kurang menguntungkan industri pariwisata. "[penurunan] kemungkinan bisa 10%-20% [dibandingkan tahun lalu]," ucapnya.
Meski demikian, Bobby berharap capaian tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi khususnya daya beli. "Mengakibatkan turunnya kunjungan dibanding tahun lalu," lanjutnya.
Ia mengatakan tren kunjungan wisata terbagi menjadi sport tourism, culture and heritage, nature and wellness, dan kuliner. Secara kunjungan menurutnya sudah hampir menyebar di 4 kabupaten dan 1 kota di DIY. Namun untuk pilihan lokasi menginap masih bertumpu di Sleman dan Kota Jogja. "Sisi menginapnya masih bertumpu di Sleman dan Kota."
Pengamat Pariwisata Universitas Sanata Dharma (USD), Ike Janita Dewi mengkhawatirkan lebaran tahun ini akan ada pengurangan jumlah pemudik. Faktor ekonomi akan menjadi penyebab utama, terutama karena antisipasi untuk biaya sekolah atau kuliah.
BACA JUGA : Adanya Pelarangan Study Tour, DIY Pilih Kuatkan Wisata Pendidikan
Menurutnya jumlah pemudik juga akan tergantung pada faktor kebijakan pemerintah, termasuk pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13. "Dan kemampuan perusahaan membayar THR tepat waktu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 - Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
 - PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
 - Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
 - Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
 
Advertisement
    
        Mortir Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan di Cokrodiningratan Jogja
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Batangan Hari Ini Senin 3 November 2025
 - Harga BBM: Bensin Turun dan Solar Naik
 - DIY Inflasi 0,42 Persen, Didorong Emas dan Biaya Kuliah
 - Penumpang KA Jarak Jauh Daop 6 Naik 4,01 Persen pada Oktober 2025
 - Emas, Cabai, dan Beras Jadi Pendorong Utama Inflasi Oktober 2025
 - Pemda Diminta Percepat Pendataan Lahan Koperasi Merah Putih
 - Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 
Advertisement
Advertisement


            
