Advertisement
Dihantam Penurunan Daya Beli, Begini Proyeksi Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY memprediksi okupansi hotel DIY saat momen libur lebaran 2025 bisa sama dengan tahun lalu 90,2%, meskipun berat. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan daya beli masyarakat sedang turun, ditambah terjadinya bencana alam di beberapa daerah.
Menurutnya hingga hari ini 13 Maret 2025 reservasi hotel DIY pada periode 28 Maret-6 April 2025 ada di angka 20%-40%. Diharapkan reservasi akan terus meningkat.
"Perekonomian kita belum baik-baik saja yang disebabkan daya beli masyarakat. Okupansi sama dengan tahun lalu sudah baik," ucapnya, Kamis (13/3/2025).
Advertisement
Deddy mengatakan untuk menyiasati kondisi ini, banyak hotel yang buka harga kamar lebih rendah dari tahun lalu. Sebagian lagi membuka dengan harga yang sama dengan tahun lalu.
Meski demikian harga kamar sifanya dynamic rate. Fleksibel bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti kondisi pasar. "Ya ada yang seperti itu [harga lebih rendah] untuk bukanya, tapi sekali lagi ini dynamic rate, bisa berubah-ubah," jelasnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto memproyeksikan kunjungan wisata pada momen libur lebaran 2025 tidak sebaik tahun lalu. Penyebab utamanya adalah penurunan daya beli masyarakat.
Ditambah dengan adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan dan juga beberapa permasalahan dengan regulasi yang kurang menguntungkan industri pariwisata. "[penurunan] kemungkinan bisa 10%-20% [dibandingkan tahun lalu]," ucapnya.
Meski demikian, Bobby berharap capaian tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi khususnya daya beli. "Mengakibatkan turunnya kunjungan dibanding tahun lalu," lanjutnya.
Ia mengatakan tren kunjungan wisata terbagi menjadi sport tourism, culture and heritage, nature and wellness, dan kuliner. Secara kunjungan menurutnya sudah hampir menyebar di 4 kabupaten dan 1 kota di DIY. Namun untuk pilihan lokasi menginap masih bertumpu di Sleman dan Kota Jogja. "Sisi menginapnya masih bertumpu di Sleman dan Kota."
Pengamat Pariwisata Universitas Sanata Dharma (USD), Ike Janita Dewi mengkhawatirkan lebaran tahun ini akan ada pengurangan jumlah pemudik. Faktor ekonomi akan menjadi penyebab utama, terutama karena antisipasi untuk biaya sekolah atau kuliah.
BACA JUGA : Adanya Pelarangan Study Tour, DIY Pilih Kuatkan Wisata Pendidikan
Menurutnya jumlah pemudik juga akan tergantung pada faktor kebijakan pemerintah, termasuk pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13. "Dan kemampuan perusahaan membayar THR tepat waktu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement

Jemaah Haji dari Bantul Mulai Tiba di Kampung Halaman Malam Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Muhammadiyah Mau Buka Bank Syariah, OJK Beri Bocoran
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
Advertisement
Advertisement