Advertisement
Kalah Bersaing dengan Fast Fashion, Toko Ritel Fesyen Forever 21 Ajukan Kebangkrutan untuk Kedua Kalinya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Forever 21, jenama asal Amerika Serikat pada Minggu (16/3/2025) telah mengajukan kebangkrutan untuk kedua kalinya dalam enam tahun. Toko ritel fesyen itu bahkan akan menghentikan operasi di negara itu.
Pihak perusahaan mengungkapkan situasi itu disebabkan kerugian akibat meningkatnya persaingan daring di sektor mode cepat (fast fashion) dan pusat perbelanjaan yang sepi.
Advertisement
Hal lain yakni ada pada biaya yang lebih tinggi dan perusahaan asing yang mengambil keuntungan dari perlakuan bebas bea pada paket berbiaya rendah dari China melemahkan daya beli produk yang dibanderol jenama ini.
BACA JUGA: Begini Tanggapan Asosiasi Mal DIY Terkait Isu Penurunan Daya Beli Masyarakat
“Kami belum dapat menemukan jalur berkelanjutan ke depan, mengingat adanya persaingan dari perusahaan mode cepat asing, yang mampu memanfaatkan pengecualian de minimis untuk melemahkan merek kami dalam hal harga dan margin," kata Kepala Keuangan Brad Sell di F21 OpCo yang mengoperasikan sekitar 350 toko Forever 21 di AS sebagaimana dikutip The Guardian, Rabu (19/3/2025).
Didirikan di Los Angeles pada tahun 1984 oleh imigran Korea Selatan, Forever 21 populer di kalangan pembeli muda. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengoperasikan sekitar 800 toko di seluruh dunia, 500 di antaranya berada di AS.
Namun, bangkitnya pengecer e-commerce dan matinya mal besar Amerika secara perlahan telah merugikan perusahaan pakaian seperti Forever 21.
F21 OpCo berencana melakukan penjualan likuidasi di toko-tokonya di AS, sementara menjalani proses penjualan dan pemasaran yang diawasi pengadilan untuk aset-asetnya, yang diperkirakan bernilai sekitar 100 juta dolar AS - 500 juta dolar AS.
Toko-tokonya di AS dan situs webnya akan tetap buka selama proses tersebut dan toko-toko internasional tidak terpengaruh.
Perusahaan ini memiliki kewajiban dalam kisaran 1 miliar hingga 10 miliar dolar AS menurut pengajuan ke pengadilan kebangkrutan di distrik Delaware.
Forever 21 sebelumnya mengajukan perlindungan kebangkrutan pada tahun 2019 dan dibawa keluar oleh Sparc Group, usaha patungan antara pemilik label Authentic Brands Group dan operator mal Simon Property dan Brookfield Asset Management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gegara Beli Peralatan Militer dan Energi dari Rusia, Donald Trump Terapkan Tarif Impor 25% untuk India
- Lebih dari 1 Juta Rekening Terkait dengan Tindak Pidana, PPATK: 150 Ribu Didapat dari Peretasan
- Ekonom Minta Pemerintah dan BPS Menaikkan Acuan Garis Kemiskinan Sesuai Bank Dunia
- Berkat Sydney Sweeney, Saham American Eagle Melonjak
- Harga Emas di Pegadaian, Senin (28/7/2025) Stabil
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Kamis 31 Juli 2025
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Turun, Terendah Dijual Rp990.000
- Diskon Tarif 30 Persen KAI Daop 6 Yogyakarta Segera Berakhir
- New CRF 150L Hadir di GIIAS 2025 dengan Penyegaran Terbaru
- BPD DIY Salurkan Beasiswa kepada Mahasiswa Amikom Yogyakarta
- Gangguan Premanisme Meresahkan Pelaku Usaha, Apindo: Dipicu Adanya PHK Massal
- Ekonom Indef Minta Pemerintah Waspadai Perlambatan Ekonomi, Ini Faktornya
- Dijual di Jawa Rp11.000 per Kilogram, Distribusi Beras Murah SPHP Bakal Diperketat
Advertisement
Advertisement