Advertisement
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, OJK DIY Gelar Webinar Edukasi Keuangan Syariah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menggelar Webinar Edukasi Keuangan Syariah bertajuk Saatnya Login Keuangan Syariah, Jumat (21/3/2025). Menghadirkan narasumber kompeten, diharapkan masyarakat lebih memahami dan tergerak untuk login keuangan syariah.
Kepala OJK DIY, Eko Yunianto mengatakan webinar ini merupakan inisiasi program literasi edukasi keuangan syariah OJK DIY dengan memanfaatkan momentum bulan Ramadan. Menurutnya login ini dimaknai sudah ter literasi secara memadi dan kemudian mengakses produk dan atau layanan jasa keuangan syariah.
Advertisement
Ia menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 1446 H yang rutin diselenggarakan setiap tahun di bulan Ramadan. Diimplementasikan di Kantor OJK daerah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan keuangan syariah sesuai dengan kebutuhannya.
"Adapun tagline kegiatan literasi edukasi yang dicanangkan pada bulan Ramadan tahun ini yakni Ramadan Bermakna Bersama Keuangan Syariah," kata Eko dalam sambutannya.
Eko menjelaskan selain webinar keuangan syariah, rangkaian kegiatan GERAK Syariah yang dilaksanakan oleh OJK DIY secara garis besar dikelompokkan dalam dua kegiatan. Pertama Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah (KOLAK). Merupakan kegiatan edukasi keuangan syariah bagi masyarakat dalam bentuk podcast Ramadan, talkshow radio, dan juga daily content Ramadan.
Kedua adalah Kompetisi Keuangan Syariah di Bulan Ramadan (KURMA) yang berisikan lomba untuk menyebarluaskan literasi keuangan syariah, serta menyemarakkan momentum Ramadan. Melalui lomba kultum Ramadan, lomba reels Ramadan challenge, serta weekly quiz Ramadan.
BACA JUGA: Penemuan Kerangka Manusia di Bantul, Polisi Ungkap Ungkap Motif Tersangka
Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan data keuangan perbankan pada Desember 2024 share kinerja perbankan syariah mengalami peningkatan. Tercermin dari share aset perbankan syariah 12,11% dan trennya meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Namun mengalami sedikit penurunan pada Januari 2025.
"Demikian juga pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah yang memiliki share masing-masing 12,49% dan 11,59% dengan tren cenderung meningkat," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh OJK pada 2023, menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masing-masing 39,11% dan 12,88%. Semenatara tingkat literasi keuangan secara nasional mencapai 65,43% dan tingkat inklusi keuangan 75,02%.
Ia menjelaskan hasil survei ini menggambarkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat khususnya pada produk dan layanan jasa keuangan syariah serta kepemilikan atau pemanfaatan produk dan atau layanan keuangan syariah masih relatif rendah."Sehingga perlu terus kita tingkatkan," lanjutnya.
Wakil Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah DIY, Priyonggo Suseno mengatakan kegiatan ini menjadi wadah untuk berbincang tentang inovasi di dunia keuangan syariah baik bank dan non bank sehingga bisa dinikmati masyarakat. Misalnya berkaitan dengan produk digital banking, wakaf, hingga sedekah.
Ia menyebut sudah banyak inovasi, sudah ada produk yang menghubungkan wakaf dengan perbankan, wakaf dengan pasar modal yang bisa dinikmati."Siapa tahu hari ini jadi langkah login, serta bincang-bincang sudah sejauh mana inovasi di dunia keuangan syariah jika dibandingkan dengan konvensional pada umumnya," ucapnya.
Area Consumer Financing Manager PT Bank Syariah Indonesia, Tbk Area Yogyakarta, Muhamad Syafiudin menyampaikan BSI lahir pada 2021 dari merger tiga bank syariah. Ini diinisiasi pemerintah agar bisa melayani masyarakat secara lebih maksimal.
Melalui merger ini menurutnya jaringan jadi lebih luas, modal lebih kuat sehingga bisa berkompetisi dengan perbankan yang ada di Indonesia. Setelah merger BSI mampu tumbuh di atas rata-rata perbankan nasional setiap tahunnya.
"Kami tumbuh selama beberapa tahun ini setiap tahunnya dengan dua digit," jelasnya.
Saat ini, kata Syafiudin, berkat dukungan nasabah dan OJK, BSI menjadi bank nomor 6 secara nasional. BSI terus berkembang dan diberikan kesempatan membuka cabang di luar negeri. "Semoga jadi cita-cita kami jadi bank yang bisa berkompetisi dengan persaingan global." (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PLN UP3 Yogyakarta Siapkan 475 Personel untuk Jaga Keandalan Listrik Saat Lebaran
- IHSG Hari Ini Diperkirakan Rebound
- Ekonom: Indonesia akan Hadapi Ujian Besar dari Dua Tekanan Global
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Naik, Rp1,81 Juta per Gram
- GIPI Protes Larangan Study Tour, Bisa Merugikan Industri Pariwisata
Advertisement

Aksi Demo Tenaga Kesehatan RSUP Dr Sardjito Disebabkan Faktor Ini
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Komunitas Honda Tebar Semangat Berbagi di Magelang
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Naik, Rp1,81 Juta per Gram
- Hery Gunardi, Nakhoda Baru BRI yang Sukses Membangun BSI
- Ekonom: Indonesia akan Hadapi Ujian Besar dari Dua Tekanan Global
- IHSG Hari Ini Diperkirakan Rebound
- Yuk Jajan Bareng di Festival Kuliner Pasar Ramadhan Jogja City Mall
- PLN UP3 Yogyakarta Siapkan 475 Personel untuk Jaga Keandalan Listrik Saat Lebaran
Advertisement
Advertisement