Advertisement
Pelaku Wisata DIY Sebut Lonjakan Wisatawan Saat Long Weekend Tak Signifikan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY menyampaikan pada momen libur panjang Jumat Agung dan Paskah terjadi lonjakan kunjungan wisatawan, namun tidak sebanyak libur panjang sebelum sebelumnya. Ketua GIPI DIY, Bobby Ardianto mengatakan di ring 1 dan 2 masih lumayan, namun di ring 3 belum begitu banyak.
Menurutnya kunjungan masih didominasi wisatawan individu dan keluarga. Serta sedikit wisatawan mancanegara (Wisman) yang sudah mulai masuk.
Advertisement
"Dari sisi destinasi dan kuliner sudah terlihat penyebarannya, namun okupansi hotel belum tersebar seperti harapan, masih terkonsentrasi Kota dan Sleman," ucapnya, Sabtu (19/4/2025).
BACA JUGA: Packrafting Canden Bantul, Padukan Wisata Sungai dan Jamu Tradisional
Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menyebut momen libur panjang kali ini dilihat dari skema harga kamar hotel, meski terjadi peningkatan namun tidak cukup drastis. Humas Asita DIY, Iwan Sulistyanto mengatakan peningkatan tidak signifikan diperkirakan karena jarak libur panjang masih berdekatan dengan libur lebaran yang lalu.
Menurutnya destinasi yang diminati di antaranya Candi Borobudur, dimana tiket naik Candi fully booked untuk 19-20 April 2025. Kemudian lava tour, dan obyek wisata spot foto seperti Heha, Pictniq, dan lainnya. "Pergerakan wisatawan masih didominasi oleh keluarga dan grup kecil," ucapnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forkom Desa/Kampung Wisata & Pokdarwis DIY, Andi Irawanto menyampaikan Desa Wisata yang memiliki destinasi, tingkat kunjungannya cukup tinggi saat libur panjang. Namun Desa Wisata yang tidak memiliki destinasi tidak banyak terpengaruh momen libur panjang, sebab segmen Desa Wisata berbeda dengan destinasi.
Ia menjelaskan di hari biasa pun jika ada booking bisa ramai karena untuk beli paket di Desa Wisata harus reservasi dahulu. "Harus reservasi terlebih dahulu sebelum datang beda dengan destinasi," jelasnya.
Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyampaikan reservasi hotel di DIY untuk periode 18-19 April 2025 rata-rata mencapai 40%-50%. Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan khusus di Kota Jogja dan Kabupaten Sleman bisa mencapai 60%.
BACA JUGA: Disbud Sleman Susun Buku Kawasan Wisata Kaliurang
Menurutnya PHRI DIY menargetkan okupansi bisa mencapai 75%, dengan pertimbangan daya beli masyarakat belum baik-baik saja. "Mayoritas tamu-tamu keluarga dan rombongan instansi swasta," kata Deddy.
Deddy menyampaikan reservasi hotel di momen long weekend ini belum sesuai harapan PHRI DIY. Sebab belum merata ke Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul. "Dilihat reservasi yang ada saat ini belum sesuai harapan kami," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement