Advertisement
Kadin Lobi AS Agar Produk Garmen Indonesia Ditarif Rendah

Advertisement
Harianjogjacom, JAKARTA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong terbentuknya skema kemitraan dagang baru antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang memungkinkan produk garmen Indonesia mendapatkan tarif serendah mungkin, bahkan mendekati nol persen.
"Kita memikirkan suatu kesepakatan (dengan National Cotton Council atau NCC), di mana kalau kita pakai semacam kapas dari Amerika ketika sudah diolah, dikirim kembali ke Amerika berupa garmen, kita bisa mendapatkan tarif yang serendah mungkin. Syukur-syukur 0 persen," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie, Sabtu (3/5/2025).
Advertisement
Anindya yang akrab disapa Anin bertemu dengan Vice President of National Cotton Council (NCC) Amerika Serikat, Robbie Minnich, di Washington, D.C.
Menurut Anin, pihaknya telah meminta NCC agar mempertimbangkan konsep ini dan membantu melobi pemerintah AS, dalam hal ini U.S. Trade Representative (USTR).
"Seperti kita dengan pemerintah punya relasi yang sangat bagus, supaya perusahaan garmen kita bisa lebih kompetitif ke depannya," katanya.
Dia juga menyadari tantangan skema tersebut, mengingat kapas AS bersaing dengan pasokan dari negara lain seperti China dan Brasil. Namun, Anin optimistis peluang kerja sama tetap terbuka.
"Saya rasa meeting-nya sangat baik. Ini pertemuan yang berdampingan dengan pemerintah dan berfokus kepada kebijakan tarif, yang kami yakin pasti ada solusinya," kata Anin.
Saat ini ekspor Indonesia mencapai sekitar 2 miliar dolar AS per bulan. Dengan keseimbangan perdagangan yang lebih baik, peluang ekspor produk seperti garmen, alas kaki, dan elektronik akan semakin besar.
"Kami juga ingin memastikan bahwa kalau nanti kapasnya dari Amerika, mereka bisa membantu kita memastikan garmen kita tarifnya mendekati nol. Jadi kita bisa lebih kompetitif sehingga barangnya laku di Amerika," kata Anin.
Skema ini, lanjut dia, diharapkan dapat membawa manfaat luas. "Ini tentu akan membawa banyak sekali manfaat bagi seluruh perusahaan, pengusaha, dan juga pekerja di bidang tekstil dan garmen Indonesia yang jumlahnya sangat-sangat banyak, jutaan orang," ujar Anin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : ANtara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Muhammadiyah Membangun Pusat Distribusi Barang untuk Warung Kelontong
- Setelah Bali Kini Giliran Bekasi Blackout, PLN Berjibaku Membenahi Jaringan Listrik
- Presiden Prabowo Umumkan Sejumlah Kebijakan untuk Pekerja di Hari Buruh
- Kasus Dugaan Korupsi Sritex Disidik Kejaksaan Agung
- Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia Bakal Ditentukan dari Daerah
Advertisement

Ajak Lurah dan Panewu, Pemkab Kulonprogo Gencarkan Inventarisasi Naskah Kuno
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Sstt.. Ini Loh, Rahasia Perawatan yang Bisa Bikin Anda Tampil Seperti Putri Keraton
- Meski Tanah Mbah Tupon Tidak Jadi Dilelang, Peminjam PNM Diwajibkan Mengembalikan Dana Rp1,5 Miliar
- BPR Profidana Berusia 35 Tahun, Solid di Internal dan Bermanfaat untuk Masyarakat
- Rencana Revisi Undang-Undang Hak Cipta Didukung Menteri Ekonomi Kreatif, Ini Alasannya
- Gubernur Bali Apresiasi Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Kelistrikan
- Setelah Bali Kini Giliran Bekasi Blackout, PLN Berjibaku Membenahi Jaringan Listrik
- Muhammadiyah Membangun Pusat Distribusi Barang untuk Warung Kelontong
Advertisement